Rabu, 18 Juli 2012

harapan malam

diantara kelam dan gulitanya malam
pintu tertutup rapat
jendela dihiasi gorden di turunkan
menutupi gairah malam

melakukan senam lantai
berguling diatara bantal dan guling
menutup mata
mengatur desah
hingga tertidur menanti esok tiba

saat ini adalah kelam tanpa bintang
hanya sesekali isak petir menyambar relung
mengiringi sendunya tangisan awan

sesaat terasa takut
sesaat terasa ngeri
sesaat ku berpaling dari himpitan guling
tak jua mata kalbuku letih
agar lupa akan saat ini
dengan dengkuran
dan liur saat mimpi menghadapi makanan enak

sorot laptop
kadang bergeming
mulai letih dari deraan keinginan sang empu
entah seluruh dunia telah terjelajahi
diam namun tetap saja mengantarkan pikiran
menerawang angkasa alam maya
dan kini malam telah tergantikan pagi
detak jarum jam pun mulai letih
menanti saat mentari tiba

harapan malam
kini telah terberai
dalam kehancuran harapan
yang tak menjadi kenyataan

lara rindu
kini semakin menghimpit
hingga terperosok
dalam insomnia
desah malampun semakin berat
hanya mampu berupdate kepada tuhan
agar esok
tercipta keindahan taman hati
yang menebarkan aroma kesejukan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar