diantara debu-debu yang tersisa dari siraman air mata awan
kini membeku menjadi seonggak lumpur derita
bersama kelamnya malam
menistakan nurani kalbu rindu
hingga terkapar dalam derita yang tak jua mampu menetralisir kenyataan yang ada
betapa letihnya
betapa lesunya
betapa aku tak lagi mampu berucap
berargumen untuk sebuah kekalahan atas derita cinta
kepenatan menikmati alam
tak jua mampu mengusir deritaku
aku semakin terpuruk
aku semakin menderita
oleh cinta yang kau tawarkan
kini lumpur derita bathinku
kini kotor
kini jorok
kini membeku
jadikan cadas kepedihan
tak kuasa
merenunginya
demi sebuah kata cinta
hatiku semakin beku
letih dalam penantian
dan lelah dalam perjalanan
menggapai harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar