Sabtu, 15 Februari 2020

Candu alam maya

Di mulai dengan canda
Hanya untuk kesenangan
kemudian menjadi tergantung karena telah menjadi candu yang membius pertahanan rindu

Saat kau tak lagi mampu berbuat
Suasana jiwamu mulai membentur dinding cinta
Hatipun merana
Jiwapun tersesat
Anganpun tersandra
Karena tak mampu lepas dari dunia fantasy

Itulah dunia maya
Dunia ambisi
Dan dunia parahiyangan syurgaloka
Dunia yang menjajikan kebahagiaan semu

Berbanding terbalik dengan dunia nyata
Di dunia maya seperti perempuan
Sejatinya lelaki
Seperti pria sejatinya dia perempuan
Sepertinya tampan dan muda sejatinya tua dan renta

Bijaksanalah dalam bermediasosial
Bedakan hatimu
Pisahkah jiwamu
Tempatkan kehidupan nyata sebagai keutamaan karena inilah hidup yang sebenarnya



Tangisan cemburu


Selaksa rindu menerbangkan angan menembus awan cinta
Terobang ambing oleh hembusan bayu kebahagiaan
Noktah yang tergores kini semakin menebal menutupi dinding rasa

Tak lagi mampu terhapus oleh air mata
Semua telah mengering
Terbakar api cinta

Cintaku padamu telah bersemi
benih benih aroma flower kebahagiaan
Telah lama ku nikmati
Taman keindahan hatiku telah di tumbuhi pesona senyum indahmu

Ku pelihara dan kujaga
Namun
Saat ku ingin menikmati aroma bahagia
Kucup cintaku padamu telah kau berikan pada kumbang untuk menikmati madu asmara

Sengatan lebah cemburu
Kini membekas hingga ku tak mampu melakukan apa apa
Perih
Sakit
Panas
Gatal
Menyatu menjadi satu dengan desah kecewa yang membuatku terkapar dalam derita lara cinta

Cardio bahagiaku
Tersumbat alteri cintamu padanya

Ya allah........
Terlalu sakit untuk ku nikmati
Terlalu sulit untuk ku lupakan
Air mineral kini terasa menelan biji kedondong
Terasa sakit menekan jiwaku

Ya rab.... Ampuni dosa cintaku
Berilah secercah cahaya hati agar dia mencintaiku
Dan jika dia jodohku pertemukanlah
Namun jika buka
Berilah jalan agar aku bisa bersamanya


Minggu, 09 Februari 2020

Dimanakah


Dimanakah kamu sayangku
Malam tak jua ku hiraukan
Dimanakah kekasihku
Gulita tak lagi remang
Dimanakah rinduku
Gelap tak membuatku terbata

Separuh hidupku 
Hanya buat pengabdian cintaku
Dimanakah sayangku
Lelah meraba kelam
Hanya mencari dimana sejatinya bahagia

Jalan licin tak jadi penghalang buatku mencari
Diamanakah kekasihku
Aku ingin damai
Damai saat menjumpaimu
Hanya ingin mengucapkan
Maafkan cintaku
Karena dengan cintaku
Aku menemukan getar kebahagiaan