Selasa, 24 November 2020

cintaku padamu

Bukalah pintu ruang hatimu
saat ku ketuk sisi rindumu
dengan rasa sukaku
dengan rasa kagumku
dengan rasa rinduku
dengan rasa cintaku
biarkan aku menghiasi sisi cintamu dengan gelora asmaraku
jangan kau senantiasa menutup pintu kasihmu
karena ku ingin menikmati bahagia bersamamu

Kamis, 24 September 2020

Gerbang kematian

 



Gagang pintu kematian terbuka
Menanti kelengahan jiwa yang lalai
Di keramaian malaikat berpatroli
Di kerumunan malaikat mengintai
Berinteraksi malaikat menanti
Jiwa jiwa mulai galau
Atma gelisah
Tatkala bisikan innalillahi wainailaihirojiun terucap
Dimanakah harus bersembuyi
Protokol kesehatan telah melebihi standar karena dengan peringatan ini air wudhu tak jua terputus
Kunci kehidupan kini mulai menyempit
Tak lagi terbuka buat di nikmati
Dan
Saatnya kini harus berserah diri
Mengumandangkan nyanyian taubat

Rabu, 15 Juli 2020

Desah senja



Kini senja mulai nampak 
dengan senyuman muram tak berdaya oleh gairah malam yang kelam

Tersipu bungkam
 karena ada harapan esok 
mentari menampakkan siluet ungu tanda harapan yang lebih baik

Namun kini kau akan menggerus pada kenyataan dimana aku harus berbaring bersama kegelapan harapan
Dan
Terbuai tanpa kehangatan

Wahai selimut kau setia mendekapku hingga kuterlelap mendekap guling yang senantiasa setia menemani melewati kemarahan sang kelam
Terbuai mimpi pimpi yang di sajikan bantal lewat anugerah sang kelam

Desah senja menerobos bayangan hampa

Minggu, 01 Maret 2020

Hujan

HUJAN DI HARI MINGGU

Kembali kesedihan awan meneteskan kegelisahan air matanya

Teriakan guntur dan pekikan halilintar memekak rasa takut
Ku tak tau pesan apa yang akan di sampaikannya untuk kehidupan ini

Oh alam semesta maafkan ketidak perdulianku akan pesanmu
Jangan kau berdesah lagi
Karena desahanmu menghancurkan pertahan yang mencekam
Pohon jadi tumbang
Atap atap keteduhan berterbangan
Menciutkan nyali sang pemimpi

Dan kini genangan kesedihanmu tak lagi mampu tanah menampungmu
Banjir dan bah
Semakin membuat jiwa jiwa yang taat mengeluh akan murkamu

Persediaan makin menipis
Raga tersiksa oleh dinginnya suasana
Semakin gelisah dengan isu virus corona
Aku tak mampu menghadang kehendakmu
Hanya pasrah dalam kegalauan

Kamis, 20 Februari 2020

Alelopati cemburu

ALELOPATI CEMBURU

Sekeping plasma rindu
Kini telah berkembang biak menjadi benih yang menyiksa

Aklimatisasi rasa  atas perlakuan penyesuaian diri
Demi rasa rinduku padamu
Biarkan rindumu tumbuh setelah dari persemaian cinta ke tempat pelaminan kasih
Dan tersenyum menyambut bahagia

Jangan kau hambat
Dengan membiarkan gulma cemburu membinaskan benih benih cinta di hati

Karena aku tanpamu
Hanyalah media yang tak berarti

Tumpahkan Alelopatimu untuk menghambat pertumbuhan gulma cemburumu
Agar benih cintaku padamu membuat kita bahagia

Percayalah
Aku tanpamu
Semua tak akan pernah bermakna

Jangan kau cemburu
Karena akan menghambat bahagia kita


Sabtu, 15 Februari 2020

Candu alam maya

Di mulai dengan canda
Hanya untuk kesenangan
kemudian menjadi tergantung karena telah menjadi candu yang membius pertahanan rindu

Saat kau tak lagi mampu berbuat
Suasana jiwamu mulai membentur dinding cinta
Hatipun merana
Jiwapun tersesat
Anganpun tersandra
Karena tak mampu lepas dari dunia fantasy

Itulah dunia maya
Dunia ambisi
Dan dunia parahiyangan syurgaloka
Dunia yang menjajikan kebahagiaan semu

Berbanding terbalik dengan dunia nyata
Di dunia maya seperti perempuan
Sejatinya lelaki
Seperti pria sejatinya dia perempuan
Sepertinya tampan dan muda sejatinya tua dan renta

Bijaksanalah dalam bermediasosial
Bedakan hatimu
Pisahkah jiwamu
Tempatkan kehidupan nyata sebagai keutamaan karena inilah hidup yang sebenarnya



Tangisan cemburu


Selaksa rindu menerbangkan angan menembus awan cinta
Terobang ambing oleh hembusan bayu kebahagiaan
Noktah yang tergores kini semakin menebal menutupi dinding rasa

Tak lagi mampu terhapus oleh air mata
Semua telah mengering
Terbakar api cinta

Cintaku padamu telah bersemi
benih benih aroma flower kebahagiaan
Telah lama ku nikmati
Taman keindahan hatiku telah di tumbuhi pesona senyum indahmu

Ku pelihara dan kujaga
Namun
Saat ku ingin menikmati aroma bahagia
Kucup cintaku padamu telah kau berikan pada kumbang untuk menikmati madu asmara

Sengatan lebah cemburu
Kini membekas hingga ku tak mampu melakukan apa apa
Perih
Sakit
Panas
Gatal
Menyatu menjadi satu dengan desah kecewa yang membuatku terkapar dalam derita lara cinta

Cardio bahagiaku
Tersumbat alteri cintamu padanya

Ya allah........
Terlalu sakit untuk ku nikmati
Terlalu sulit untuk ku lupakan
Air mineral kini terasa menelan biji kedondong
Terasa sakit menekan jiwaku

Ya rab.... Ampuni dosa cintaku
Berilah secercah cahaya hati agar dia mencintaiku
Dan jika dia jodohku pertemukanlah
Namun jika buka
Berilah jalan agar aku bisa bersamanya


Minggu, 09 Februari 2020

Dimanakah


Dimanakah kamu sayangku
Malam tak jua ku hiraukan
Dimanakah kekasihku
Gulita tak lagi remang
Dimanakah rinduku
Gelap tak membuatku terbata

Separuh hidupku 
Hanya buat pengabdian cintaku
Dimanakah sayangku
Lelah meraba kelam
Hanya mencari dimana sejatinya bahagia

Jalan licin tak jadi penghalang buatku mencari
Diamanakah kekasihku
Aku ingin damai
Damai saat menjumpaimu
Hanya ingin mengucapkan
Maafkan cintaku
Karena dengan cintaku
Aku menemukan getar kebahagiaan


Sabtu, 08 Februari 2020

Pilihanmu Jalan bahagia

Mengeluh tidak akan merubah kenyataan
Bersedih tidak akan membuka ruang bahagia
Iri tidak akan membuat kalbu damai
Dengki tidak akan membawa kedamaian
Khianat  akan menutup pintu kesetiaan

Sejati bahagia itu hanya saat ini
Bukan kemarin karena dia telah menjadi sejarah
Bukan pula esok karena masih menjadi rahasia

Nikmati kenyataan yang ada sebagai karunia atas kehidupan

Lihatlah ...
Kau akan menilai ....kasihan
Kau akan menilai..... Hebat
Kau akan menilai dengan perspektif daya imaginasimu

Sejatinya di bahagia ketika mendapatkan apa yang dia cari walau dengan lelehan keringat dan resiko yang mungkin diantara kita tak mampu kita lakukan

Inilah hidup

Senin, 27 Januari 2020

Keringat awan



Aku mulai bosan
Riani berganti teruk
Basahi lumeran hinggga tergenang

Hanya berdesah
Banjir...

Dingin dan kelu
Celemek kuyup berdebu jadi lumpur derita
Tak bermakna buat menyeka keringat awan

Tak mampu berkelit
Semua basah dalam genangan
Tenggelamkan bahagia
Tenggelamkan harapan

Walau keringat awan tak lagi bercucuran
Kini tinggal sisa sisa aroma yang menyengat
Dari lumpur perilaku

Hanya bertekat
Untuk hijrah
Mencari makna yang lebih nyaman
Selamat tinggal banjir



Selasa, 21 Januari 2020

MY WIFE

CAHAYA CINTAKU

Seraut wajah di balik lelap
Kutatap dengan penuh rasa cinta
Ruang bathinku bergejolak
Tertindih derita rasa

Angan dan jiwaku kini terbang tinggalkan bumi
Menerobos ruang rindu
Menyikap tabir kehidupan
Untuk memohon agar ku masih diberi kesempatan untuk selalu membuatmu tersenyum

Ku termangu dalam kesunyian hati
Mengingat akan setiamu
Mengingat akan cintamu
Ku tak ingin berpaling dari kasihmu

Karena aku tau kau adalah cahaya cintaku
Yang mampu menyinari remang khasanah jiwa

Kau adalah cahaya cintaku
Yang menyinari semangatku untuk terus berjuang buat ku persembahkan atas anugerah cintaku padamu

Dan kini ku ingin pulang
Buat menatap senyum kasihmu
Sembari berucap terima kasih sayang
Setiamu membuatku  berjuang untuk bertahan dari gejolak kehidupan

Kerinduan yang tak berakhir

Saat balita rindu akan dekapan
Saat anak anak rindu jadi remaja
Saat remaja  rindu sang kekasih
Saat ada kekasih rindu menjadi dewasa
Saat dewasa rindu masa remaja
Akhirnya tua
Dan tergantikan dengan yang muda

Kenapa harus terlena dengan kerinduan
Jika rasa rindu itu menyiksa

Kenapa siksa itu membuatmu mengeluh
Jika mengeluh itu menghalangi kebahagiaan

Derita dan keluhan itu tidak akan pernah ada jika kita senantiasa menghiasi taman hati, dengan ihlas menjalani kehidupan

Jika
Tak mampu ihlas
Maka terimalah kenyataan yang ada sebagai ketentuan tuhan atas hidupmu

Sejati marah, iri, dengki bermula dari mengeluh karena keadaan hati yang tertempeli debu nafsu

Sucikanlah debu.nafsu itu dengan detergent keimanan agar busa busa iman membersihkan debu debu dosa nafsu

Lalu siramilah dengan parfum takwa
Sehingga tercium aroma kebahagiaan

Senja di kaki langit

Bersembunyi di balik awan
Saat mata menatap panorama karunia ilahi
Silau saat menatap keindahan pesona senja

Gulana jiwa terbentur deru ombak
Iramakan dentum nyanyian pesisir

Sepoi tiupan seruling sangkakala menerpa tiap desah angan gulana oleh pergulatan persoalan duniawi

Sesaat semua terlupakan
Saat sunset akan meninggalkan hari ini
Terasa indah dan menawan

Namun ......
kenapa
Hatiku terasa perih
Hatiku terasa panas
Hatiku terasa nestapa
Saat cinta asmaraku meninggalkan aku menyebrang ke lain hati

Kenapa ku masih saja nestapa
Karena cinta
Ketika sunset meninggalkan hari ini hati terasa nikmat dan syahdu
Tapi
Ketika cinta asmara meninggalkanku hati terasa panas dingin

Oh cinta

Tumbang


Melepas penat dari kerumunan letih
Hati merintih lesu
Tertebang headshow pesonamu
Tak mampu bertahan
Tumbang dan runtuh terhempas rasa rindu

Ku tak mampu bertahan
Jiwa rinduku berkeping keping terpotong headshow cintamu

Tak lagi mampu utuh
Berdiri kokoh menerjang angkasa
Kini tinggallah sebetan sebetan sisa kehancuran
Terbilah menjadi papan dan kasao harapan

Dalam diam ku berharap
Bisa menjadi make up mirror tempat kau berkaca
Agar aku mampu setiap saat melihat pesona senyum indahmu

Minggu, 19 Januari 2020

Muraqabah

PENSUCIAN

Tak jua ku sadari
Setiap waktu ku perhatikan
Kapan debu debu dosa itu menempel

Aku anggap semua bersih
Aku anggap semua cemerlang
Saat ku buka pintu hatiku
Baru ku sadari semua sisi hatiku telah terkotori dosa kehidupan

Ya allah.....
Berilah aku pembersih iman
Agar hatiku senantiasa nirmala saat kau bersemayam menduduki nyawaku

Aku adalah aku yang tak memiliki apa apa
Tak juga ku miliki ilmu agama
Yang ku tau sebatas yang aku ingat

Akankah muraqobah itu jalan menuju kesucian...?
Yang ku tau letak muraqabah itu adalah di otak
Dengan istilah Ula, wahdah dan ma'iyah

Ku tak mampu mendifinisikan karena keterbatasan ilmu
Hanya mereka reka dalam pikiran

Karena dari beberapa literatur aku dapatkan fungsi otak kiri menjalankan badan sebelah kanan
Dan otak kanan menjalankan badan sebelah kiri

otak kiri lebih banyak digunakan untuk proses berpikir secara logika identik dengan muraqabah wahdah yang mengumpulkan ide dan pemikiran kepada allah,

sementara otak kanan lebih berperan untuk proses intuitif dan visual identik dengan muraqabah ma'iyah yaitu mengumpulkan pikiran dan ingatan kita dengan ingatan yang mendalam, bahwa Allah SWT selamanya menyertai kita di mana saja kita berada

Dan muraqabah ula
Aku tak mampu mendifinisikan karena dia yang pertama dan yang terakhir
Bagaimana menjalankan pensucian maka itulah hasilnya, af'alnya rasa

Ya allah......
Jika definisi ini membuatku mampu menghilangkan debu debu dosa imanku maka ridailah jalanku buat mensucikan diriku

Jika otak kiri adalah ide dan intelektual maka tidak mustahil ada syetan yang menyerupai nafsu mengotori pikiranku

Ya allah izinkan aku
Memanfaatkan otak kiriku untuk mencuci latifah hati sebelah kanan karena aku faham bahwa setiap apa yang aku pikirkan selalu syetan menggodaku lewat perantaraan nafsu hingga aku menjadi hasat

Ya allah ......
jika otak kananku adalah visual dan khayalan maka tidak menutup kemungkinan syetan menpengaruhi pengelihatanku hingga aku menjadi iri, dengki dan khianat
Maka biarkanlah aku mencuci mata qalbi ku agar terhindar dari iri, dengki dan khianat

Ya allah.....
Aku tak berani membuka rahasia Ubun ubunku karena dia adalah pintu keluar masuknya rasa

Ya allah ....
Ampuni analisa kasad ku
Karena aku tak mampu mencerna tiap bait apa yang tersurat

Imamah

IMAMAH

Di batas awan
 ruang angan terhalang jiwa yang lara
Ku hanya diam merenungi jiwa yang hampa
Seolah terkena dampak sindrom introvet

Debu debu dosa kian berhamburan di terbangkan jiwa jiwa yang terjerat rayuan syetan
Tak jua nampak di valka nyata
Terkumpul pada diri yang terbuai nikmatnya debu dosa

Lambat laun menjadi Tumpukan dush
Saat  terkena guyuran kenyataan menjadikannya bah  lumpur dosa yang menyeret diri ke hulu kehancuran

Betapa bahagianya sang perindu
Ketika mampu menutupi hasrat jiwanya dengan hijab dan jubah keimanan dan terbebas  dari nista lumpur dosa

Duhai sahabat
Ikatkanlah imamah perilaku hidupmu dengan keimanan agar senantiasa bahagia bersama ridhaNya

Sabtu, 18 Januari 2020

Dunia maya

SIKSA RINDU DUNIA MAYA

raga tergetar menahan rasa
angan terbuai ketika suasana hati terhembus buai senyummu

saat  bayanganmu menghantui alam pikiran aku tak mampu mengelak

Aku menyesali membayangkan mu
ilusi senyummu
Memguat alam khayalku bangkit mengusik pesona damai dalam jiwaku

Semakin ku menolak
Semakin kuat harapan akan bahagia
bahagia akan cinta
bahagia akan kasih sayang

Kenapa aku harus melihat foto profilmu
Hingga ruang hatiku semakin gulana

Aku tau apa yang ku lihat adalah efek jahat camera
Aku tau apa yang ku lihat adalah editing
Aku tau apa yang ku lihat adalah foto artis
Hasil jepretan fhotograper

Namun tetap saja
Aku tak mampu mengusir bayangmu

Angan ku terbuai pesona senyummu
mengukir anganku dengan irama rindu
hingga ku tersenyum dan menyadari betapa rindu maya yang sia sia

Karena followers mu begitu banyak
Dan bisa saja sebagian terbanyak mengalami nasib sama denganku

Rindu pada pandangan posting ceriammu
Rindu yang sia sia

Jaringan rindu

JARINGAN RINDU (WI-FI CINTA)

Malam di iringi tangisan awan
Datang menerobos hantaran jiwa yang kelu dan letih oleh aktifitas rutin yang menyesakkan

Diantara deru kendaraan
Diantara rinai dan genangan air
Diantara asap kenadaraan yang menerobos tangisan awan
Tak jua mampu membuat suasana hati tergugah

Aroma keringat yang bercanpur tetesan hujan kini telah mengering
Bercampur aroma sampah yang tergerus bah
Membuat suasana senja semakin mencekam

Ku tak lagi mampu terusik untuk tersenyum
Kala ingat pesona senyum indahmu
Seolah membius area wifi rinduku

Signal cinta yang kau pancarkan membuatku tak mampu berbuat apa apa

Oh malam..
 Kini area signal kerinduan terasa memasuki area blank spot tak ada signal yang mampu menerobos rasa rinduku
Tak jua ada cara buat ku cantolkan wifi rinduku pada  hotspot cintamu

Ruang wifi rinduku telah on buat menerima hotspot signal cintamu

Betapa saat yang menyesakkan
Kabarkanlah sandi wifi signal hotspotmu agar rinduku bisa conek dengan cintamu

Harapan cintaku

HARAPAN CINTAKU

Aku adalah aku yang mencintaimu
Aku adalah aku yang menyayangimu
Aku adalah aku yang menanti untaian kasih cintamu
Aku adalah aku yang selalu membius pertahanan imanku
Karena aku tau aku tak akan mampu bertahan karena cintamu

Aku adalah aku yang selalu menyukai senyumanmu
Yang menyukai gemulai gerakmu
Yang mempesona saat kau mengatakan cintamu

Namun kini
Aku adalah aku yang terdiam dalam lara cinta
Aku adalah aku yang terjerebab dalam penawaran rindumu
Aku tetaplah aku yang kini terperosok dalam kehancuran jiwa anugerah cintamu
Aku tetaplah aku yang terpuruk oleh untaian janji indahmu yang membuatku terbang tinggalkan bumi merana dalam awan cintamu

Dan kini kau kau pergi tinggalkan aku dalam kesendirian menggapai amartha kasih
Sendiri tertatih mencari makna lain buat mengganti makna dirimu

Oh .... Cinta
Aku tetaplah aku yang masih mencintaimu
Aku tetaplah aku yang tak mampu marah
Aku adalah aku yang kau tinggalkan sendiri menggapai harapan
Dan kini......
Aku ingin kau membawaku kembali untuk meraih harapan bahagia

Sembilu rindu

SEMBILU RINDU

Kidung senja sayup menerobos jiwa pengap
Mengalir diantara puing puing rindu

Sayatan cinta yang teriris oleh pesona kasih telah membuat hati terasa perih

Blooding asmara mengental hingga aliran darah rindu menyesakkan rasa

Perih ....
Mulai sakit tertekan beban pesonamu
Janji manismu kini membuat darah asmaraku menekan jantung rinduku

Ku tak mampu bertahan
Ku tergelepar menahan derita koroner cintamu

Betapa ku membutuhkan insulin kasihmu buat menetralkan tekanan aliran rinduku

Luka oleh sayatan sembilu pesonamu
Membuat luka atas harapan bahagia

Gelisah malam

GELISAH MALAM

Angin malam tak lagi mampu memberikan
kabar bahagia buatku
dan saatnya...................
aku bosan menceritakan laraku
aku penat menanti terpaan sayangmu

wahai bantal ku limpahkan laraku
bersama kepenatan raga menanti secercah sinar bahagia
bersamamu wahai.....guling
datangkan mimpi indah

hanya kau yang setia menemani hari-hariku
memuja dan menanti ilham rinduku
buat penantian panjang penuh lara
aku diam terhentak

kini ragapun letih
dan tak kuat lagi menahan gelora cintamu
akanku bimbing khayalan rinduku
bersama mimpi bahagia bersamamu

Kemurnian hasrat

KEMURNIAN HASRAT CINTA

Bahkan pagipun tak mampu ku halangi ketika palka rindu dipenuhi deburan gejolak asmara
Ku takut tenggelam dalam keterasingan
Dan melupakan siapa diriku

Aku adalah sang pencinta
Aku adalah sang perindu
Aku adalah sang pemuja
Aku tak akan mampu berlayar tanpa sauh cintamu

Karena cinta yang kau tawarkan adalah kemurnian hasrat jiwa
Aku tak akan mampu mengarungi bahtera kehidupan ini tanpa mu

BANTAL Kesetiaan abadi

Biarlah ku tak ingin beranjak lagi
Ku nikmati kesetiaanmu
Ku nikmati hangatnya pelukanmu

Duhai bantal....

Aku kagum dengan kesetiaanmu
Kau adalah teman dalam kesendirian

Kau setia dalam duka
Ku tumpahkan lara tangisan rinduku
Dan kau menghiburku dengan dekapanmu hingga aku terlelap melewati kesedihanku

Duhai bantal....
Kau tak malu menyaksikan saat ku melepas hasrat cintaku
Kaupun membimbing diriku mencapai dunia ketiga

Duhai bantal...
Terima kasih telah menemani hidupku hingga saat terakhirpun kau masih setia menemaniku

Sabtu, 11 Januari 2020

Malam minggu

Kenapa kau terlena dengan malam minggu
Malam di mana para syetan di sebar untuk menggoda iman

Buat yang galau akan mencari pub dan
 karaoke walau sekedar untuk melepas rasa galau, ketika ada syetan maka tersedia kamaroke buat maksiat

Kenapa kau bermuram durja dengan malam penuh hasutan dan irama durja dengan menghentakkan dagu buat geleng geleng di discotic

tak kuat menahan beban dengan sekedar meneguk segelas
The Winston Cocktail. ...
Armand de Brignac Midas. ...
Diva Vodka. ...
Bombay Sapphire Revelation. ...
The Macallan 64 Year Old in Lalique: Cire Perdue. ...
Penfolds Ampoule. ...
The Dalmore 62.

Semua itu hanya buat menghalau sepi
Tak juga cukup dengan semua itu
Untuk sekedar ingin menjadi the HERO tak luput pula menyuntikkan Heroin
Hingga terjebak dengan sulingan BOM tanda kau mulai menggunakan SHABU

Tinggallah penyesalan
Ketika semua habis tergadaikan

Tinggallah penyesalan
Ketika semua ludes terjual

Tinggallan penyesalan
Ketika harus tertidur ditempat sempit dan
 apek meringkuk di dalam bui

Wahai sahabat
Tersenyumlah.....
Karena ujian kebahagiaan datang ketika rasa rindu oleg gelora asmara dapat kau hindarkan dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta rasa

Semoga kita semua menjadi lebih baik

Jumat, 10 Januari 2020

Aku takut

Di malam gemerlap bulan
Ku ingin tinggalkan bumi
Mencari noktah rindu buat menghalau rasa rinduku padamu

Sesaat tarian awan menyatu menjadi siklon rindu yang akan menghantam pertahanan cintaku

Ingin damai dalam rengkuhan gulita
Tak ingin melihat raut pesonamu
Pesona yang menyiksa bathin untuk jujur padamu

Terasa berat untuk mengakui
Bahwa aku kalah
Aku tak mampu bertahan
Karena tatapan pesona cinta bahagia yang kau tawarkan

Aku ingin jujur
Mengakui bahwa Aku Cinta Kamu
Aku mengharapkan kau mencintaiku
Namun......
Ego dan rasa takut
Membuat ku diam dalam gelap
Menati saat yang tepat
Untuk meminangmu buat ku halalkan cintaku di depan penghulu

Selasa, 07 Januari 2020

Rintihan rindu

Di saat malam mulai menyisir waktu
Ku ingin menikmati tarian bintang
Buat menyegarkan suasana angan yang terpenuhi duka lara cinta

Aku tau......
Kembali ke masa lalu sama saja dengan membuka lubang derita yang lebih mendalam

Aku tau....
Indahnya bersamamu adalah kenangan menyiksa

Aku tau...
Tak akan ada faedahnya ketika harus kembali berkelana ke masa lalu

Namun....
Semua terasa sulit
Hatiku beku
Kalbuku senyap
Derita rindu membakar jiwa damaiku

Apa yang telah kau lakukan
Telah memusnahkan kesucian cintaku

Aku tau....
Aku salah telah menyerahkan segalanya buat pengabdian cintaku padamu
Tak ada lagi yang tersisa buat ku abdikan cintaku pada yang lain

Aku tau....
Aku harus jujur tentang masa laluku
Namun akankah ada yang menerima
Entahlah...

Semua telah terbakar terbawa longsoran gelora asmara

Aku tak mengenalmu

HARUSKAN AKU TAU

Aku tidak tau teori tentang zat pada diri
Tapi aku tau zat tak akan berwujud jika tak memiliki sifat

Dan setiap sesuatu yang telah di kenal maka pastilah memiliki nama

 zat yang tercipta dari pigmen yang mengeras dengan sifat yang keras dan kaku asma nya dikenal dengan batu

Lalu bagaimana denganNya yang hanya aku tau hanya AsmaNya dan sifatNya....?

Disinilah kebodohanku yang tak mengenal zatullah yang ku tahu dari para sifu itu adalah rahasia

Ku tau zat batu
Ku tau sifat batu
Ku tau asmanya
Setelah ku mengenali dan mengetahuinya maka aku tau Afalnya

Lalu bagaimana aku bisa meng-afal-kanNya jika zatnya tak ku kenali

Akhir pertualangan pencarianku
Yang ku dapati hanyalah RahasiaNya

Sembahyang diri

SEMBAHYANG DIRI

Berdiri kokoh tegakkan raga buat memuja dan berdialog dengan kalbu
 tanda syukur atas hidupku

Dalam rukuk..... ku ihlaskan kenyataan hidup atas apa yang ku jalani, mengingat sejati damai dan bahagia hanya mampu tercipta ketika fower keakuanku dapat ku tundukkan dengan menurunkan harga diri keegoisanku

Aku kini melayang menerobos awang uwung kepasrahan diri menuju keridhaanNya

Hingga ku terjerebab dalam sujud, untuk bersyukur atas nikmat hidup yang teranugerahkan kepadaku

Ku angkat muka bathinku yang tertatih dan duduk meratapi kehidupanku
Seraya bertasbih mensucikanNya buat meraih keindahan taman hati

Duhai semesta alam
Sampaikan salamku kepada segenap insan semoga keselamatan dan kebahagiaan senantiasa mereka nikmati

Senin, 06 Januari 2020

Dimana aku


Dimanakah aku bisa  berjumpa denganNya
Letih ku mencari
Lelah ku menelaah
Yang kutemukan hanyalah bayangan hampa

Dimanakah aku bisa berjumpa denganNya
Didalam gelap kutemukan gulita

Saat aku masih sebagai karubiyun ovarium rahim seorang ibu, tetap saja ku tak ingat apa apa

Saat cerita kematian di lubang sempit dan gulita ku tak menemukan terangnya cahaya ilahi

Lalu dimanakah ku dapat berjumpa denganNya
Di semak hanya ada aku
Di lembah hanya ada aku
Di atas puncak gunung hanya ada aku
Di kedalaman samudra hanya ada aku

Aku dimana mana
Tak ku jumpai diriNya
Akankah aku itu diriNya



Minggu, 05 Januari 2020

Naturalisasi atma

Banjir menyisakan perbuatan manusia
Kau membersihkan ruang dari apa yang terlihat
Tampil rapi dan elegan

Namun kau lupa membersihan kedalaman kalbu yang akan membersihan jiwa yang hampa

Kau bisa saja menyembunyikan betapa kotor dan joroknya perbuatan itu hingga kau tampil bersih dan elegan

Namun sekarang kau dapat menyaksikan betapa mengerikan dampak dari perbuatan dan perilaku itu

Tumpukan sampah dengan menyebarkan aroma amis bercampur dengan bau bangkai tikus bercampur dengan aroma bekas kondom
Dan kau kemas dengan aroma teraphy dan hisapan rokok tanda kau tak mampu menerima kenyataan

Sabtu, 04 Januari 2020

Dimana engkau

TAK KU TEMUKAN

Di malam riuh gemuruh terlihat kilatan kemarahan cakrawala yang terpancar lewat amukan mata dewa

Entah apa yang membuatmu murka
Entah apa yang membuatmu tersinggung
Entah apa yang membuatmu tak juga puas dengan amukan rasa

Hanyalah aku yang berlari mengejarmu siapa tau kau bersamanya
Tak ku hiraukan kemarahan cakrawala
Kembali letih dan kecewa
Tak ku temukan dirimu di sana
Hanyalah aku
Yang kulihat hanyalah aku
Yang ku temukan hanya aku

Lalu di manakah engkau
Yang ada hanyalah aku
Aku adalah diri dalam sendiri
Sendiri menatap rabbul izati

Yang kutemukan hanyalah rahasia
Rahasia tentang siapa aku
Aku yang terlentang
Aku yang mengeluh
Aku yang berdesah
Aku yang bersedih
Aku yang lara
Aku yang kara

Karena aku yang tergerak
Dan terjalani oleh kehendak nafsu

Aku tak akan lelah dan letih untuk mencarimu
Jika ku terilhami oleh ridhamu

Tak akan ku cari tumpukan harta
Tak akan ku cari kesenangan
Tak akan ku cari kegembiraan
Semua itu akan berakhir dengan kesedihan dan tangisan

Yang ku inginkan hanyalah kemurnian keindahan taman hati
Karena apa yang ku miliki hanyalah ridhamu
Karena qadha dan qadharku telah kau tentukan



Cakra buana

Terbentang luas alam maya
Meniupkan debu debu kehidupan
Menghempas amarta kasih

Semua tercipta buat di nikmati
Ingin terbang tinggalkan bumi
Mencari makna natural alam raya

Sunyi dengan tarian bintang
Hebusan sepoi semilir banyu kerinduan
Menentramkan jiwa kelana

Semua hanyalah ilusi alam khayal
Semua telah poranda
Tergantikan hembusan AC dan kipas angin
Alam tak lagi mampu memberikan rasa nyaman

Tangisan awan yang membawa kesejukan dan kedamaian dengan nyanyian konser kodok, kini telah tergantikan bingar dentum nada low dari bas dan ritm

Pelangi tak lagi menjadi sabuk katulistiwa karena terpantul rumah kaca

Kini ku mulai rindu nyanyian cengkerik saat matahari mulai menyinari bumi,  tergantikan ring tone hand phone

Rindu saat air bah datang
Ada harapan mendapat ikan yang banyak dari tali kail yang terlempar

Kini yang di dapat hanyalah sisa sisa kondom dan jarum suntik, masih untung dapat BH bisa di gunakan untuk penutup rasa malu

Jumat, 03 Januari 2020

Luka karena cinta



Betapa saat ini ruang hatiku terhimpit siksa rindu
Tatapanku nanar
Pandanganku berkunang
Napasku ngap
Terpaku oleh kilatan reklame cintamu

Semakin sedih dan hanyut
awanpun ikut isak dengan meneteskan banyu
Seolah ikut lara dalam kesedihanku

Oh cinta
Kenapa aku harus mengenalmu
Kenapa aku harus terbius pesonamu
Iklan cintamu telah membuatku yakin akan cinta suci yang kau reklamekan

Kini ku semakin terperosok
Tenggelam dalam penyesalan
Cintamu telah membuatku tak mampu berkilah
Cintamu telah membuatku tak lagi mengenali akan diriku
Terjerat pesona gelora asmaramu

Ku serahkan segala galanya buat pengabdian cintaku padamu
Hingga tak lagi tersisa buatku meniti arti lain

Kau menghianatinya
Kau merobek keyakinanku
Hingga ku tenggelam dalam nista asmara

Air mata keindahan hatiku telah mengering terbakar api cemburu
Yang menyisakan debu debu penyesalan
Penyesalan atas keyakinan akan cinta suci yang kau tawarkan

Sangkakala

Kembali alam diselimuti gempita konser cakrawala
Menggetarkan jagat dunia atas
Tiupan tiupan napas sangkakala kini menerbangkan atap
Meruntuhkan tembok keangkuhan

Awan pun terisak melihat kemarahan sang bayu
Isak tangisan awan membuat semakin marah dengan kilatan kilatan mata dewa yang menyambar ketinggian dengan gelegar tikaman petir menghantam dunia

Ku semakin liar
Ku semakin resah
Ku semakin takut
Kemana lagi ku berlindung

Di balik tembok
Kini tembok mulai runtuh oleh genangan tangisan awan

Di bawah pohon mulai layu tersambar kilatan mata dewa

Entah dimana lagi

Ya allah .......
Aku hanya mampu pasrah
Dan ihlas menerima ridhamu


Bencana

Lembayung senja
kini telah terbawa sang kelam
Himpitan rasa kembali di cekam rasa
Terbenam dalam hiruk pikuk bencana

Gempa bumi memporak porandakan tatanan senyuman
Tanah longsong meninggalkan tangisan
Dan kini......
Banjir menghanyutkan kenangan
Membawa hasil keringat ke antah berantah, tak ada yang tersisa hanya hutang yang harus dipikirkan

Semua menjadi kacau
Semua menjadi berantakan
Hanya orang yang bersyukur yang mampu tersenyum menerima ujian dan peringatan malaekat akan akhir kehidupan

Sementara diantara kita bukannya introspeksi diri tentang imannya, malah menambah kehancuran taman keindahan hatinya dengan bergibah

Menyalahkan orang lain
Sebagai pelampiasan murka tuhan atas perilakunya

Itulah manusia
Manusia yang senatiasa di jalankan oleh nafsu

Ikatlah nafsu itu dengan tali keimanan agar tercipta aroma semerbak bunga bunga ahlak yang tumbuh di taman keindahan hati





Dampak banjir

cacian dan makian
Adalah satu kehebatan manusia
Mereka tidak mau di salahkan karena hidup hegemonis dan glamour

Mereka tak jua mau di salahkan
Hingga mencari siapa yang di salahkan
Mereka mencaci segelintir orang
Mereka memaki orang orang yang tak sejalan dengannya

Inilah indonesiaku
Semua ini adalah bencana
Tanda peringatan dari sang kuasa

Kalian masih saja menyalahkan manusia lain, sementara kalian hidup bergelimang dosa, asik dengan hal menyenangkan diri
Mencari hiburan dengan berkaraoke hingga masuk kamaroke

Wahai sahabat.......
Menyalahkan orang lain adalah tanda ketidak mampuannya sebagai leader

Wahai sahabat
Diamlah ...... Renungi apa yang terjadi sebagai peringatan dari sangkakala bahwa kehancuran bisa saja lebih mengerikan jika kita tak jua bersyukur atas napas kehidupan

Wahai sahabat........
Jangan salahkan orang lain karena mereka juga manusia biasa

Wahai sahabat .......
Bersyukurlah kepada tuhanmu
Atas peringatan atas perilaku kita
Agar kita menjadi lebih baik dengan kembali kejalan yang di ridhai

Rabu, 01 Januari 2020

Desah bayu

Awal tahun ini
Siang masih saja terdengar isak desah bayu berdesir rebahkan kokohnya kerinduan
Tak juga tetesan awan reda
teriakan petir menggelegar menembaki ruang acak
Membuat sebagian insan tafakkur dalam buaian selimut
Berdengkur iramakan mimpi indah

Sahabat......
Tirta nitmala mulai tak perduli dengan desah pinta doaku agar memberikan ruang buat mentari hangatkan raga yang menggigil oleh tiupan cinta

Sahabat..... Berilah ruang di hatimu hanya sekedar mengingat akanNya sesaat saja itu akan membuat insan dunia terhindar dari azab

Duhai sahabat......
Cerita ada banjir
Cerita ada gempa
Cerita ada puting beliung
Cerira ada tanah longsor
Cerita tentang bencana
Adalah peringatan semua akan hancur

Berilah ruang di hatimu dengan hiasan asmaNya agar keindahan taman hati damaikan kenyataan yang ada

Kecewa

Kau kini lebih takut kau di ketahui olehnya
Kau dulu mengagungkan cintaku
Kini ku kecewa
Kini ku kecewa

Ku kecewa bukan karena khianatmu
Namun ku kecewa karena ku telah menyerahkan segalanya kepadamu

Ku kecewa bukan karena kau berpaling dari cintaku tapi ku kecewa karena ku terlalu percaya cinta sucimu

Ku kecewa bukan karena dirimu tapi ku kecewa karena tak mampu melupakan khianatmu

Ku kecewa bukan karena senyummu, tapi aku kecewa karena aku terlalu sayang kamu

Kini semua telah menjadi puing kehancuran
Kini semua telah poranda oleh tsunami cintamu

Akan ku tata kembali ruang hancurku dengan menyerahkan segalanya kepada ridhaNya

Banjir

 Di awal tahun ini alam
menggelar konser air mata awan
dengan nyanyian khas
dan tabuhan halilintar menghantam permukaan alam
dengan sesekali hembusan napas angin
menghempas kenyataan yang ada
membuat semua terbang
atap rumah tak lagi utuh
pohon tercabut dari akar-akarnya
tumbang tersungkur dan bersujud memohon ampunan kepada alam
alam yang memberikannya zat buat membesarkannya

alampun kini bosan
alampun kini tak lagi mampu berbuat apa apa
Tak lagi mampu menampung dan menghisap kesedihan air mata awan yang di tumpahkan
Mereka hanya memberikan peringatan
Semua akan hancur
Lebur menjadi debu debu keimanan

genangan
gnangan demi genangan mulai mengaliri selokan
selokan tak jua mampu menampung genangan
Kesedihan awan
 melimpah menuju anak anak sungai

sungaipun tak lagi mampu berbuat apa-apa
sepadan sungai kini telah di huni
pepohonan kini tlah tergantikan dengan tiang beton
sempit dan dangkal oleh limbah rumah tangga

gorong-gorongpun kini mulai muntah saat limbah softtek
limbah bungkus rokok
hingga kotoran bekas kondom
membeludak dengan bungkus plastik

dan kini .... manusia
hanya mampu berdesah
BANJIR............................

dan menyalahkan pimpinan yang hanya mampu
berfikir buat rakyat-rakyat yang akan di hisapnya

rakyat-rakyat yang hanya mampu di obok-obok
di paksa membayar pajak
di paksa membayar iuran
di paksa untuk di gusur
Untuk memuaskan hasrat pokitiknya

Harapan baru

Akan ku ingat selalu hujan di akhir tahun ini
Tak lagi ku membuat alasan
Buat menutupi kesendirianku

Semua tersenyum dalam dingin malam
Akupun terbang tinggalkan bumi menuju alam mimpi bersama bahagia dengan seuntai senyum merekah

Bunga bunga api di malam itu telah menebarkan aneka keindahan
seolah mengajak kita
 untuk melupakan apa yang pernah kita  lakukan
Dan
Menatap harapan yang lebih indah
di tahun ini

Aku tak ingin lagi bermimpi bahagia bersamamu
Akan kubur semua mimpi itu
Agar aku tak lagi tersiksa
oleh raungan serigala rindu

Akan ku wujudkan demi harapan yang lebih baik dengan mengucapkan

Bismillah hi rahman nirrahim