Kamis, 06 Oktober 2016
Aku dan diriku-2
Dan kini biarlah aku mati terlepas dari hawa nafsu ini
Hai tubuh........
bertahun-tahun sudah kau menuruti hawa nafsumu sendiri
makan
melihat
mendengar
berjalan-jalan
tidur
bersenang-senang dan memuaskan hasrat
Sungguh semua itu telah membuatmu semakin dekat dengan gerombolan syetan
Hidup dengan gambaran kemewahan dan kenikmatan dan melupakan akaNya sejatinya kau wahai tubuhku akan masuk ke neraka jahanam
Wahai tubuhku......
Sekarang kau diberi nikmat sakit dan terpenjara dalam aturan kehidupan yanh akan kubelenggu dirimu dan kukalungkan di lehermu segala kewajiban aturan diri
Yang sebetulnya wahai tubuhku kau akan didekatkan kepada Allah swt
Jika kau sanggup bertahan dalam keadaan seperti itu, kau pasti akan meraih kebahagiaan. Tapi jika kau tak sanggup, maka setidaknya kau akan mati di jalan syetan
Wahai tubuhku.......
Sekarang aku ingin merenungi diriku sendiri, sehingga aku benar-benar mengenalnya'
Maka aku pun merenungi diriku sendiri. Ternyata kesalahanku adalah bahwa hati dan hawa nafsuku masih bersatu. Sadarlah aku bahwa hal inilah yang menjadi sumber kemuskilanku selama ini. Cahaya Tuhan yang bersinar dalam hatiku telah dicuri oleh hawa nafsuku."
Aku dan diriku -1
Bertahun-tahun aku berjuang
mengekang diri
meninggalkan pergaulan ramai
Tapi betapapun aku berusaha keras
jalan menuju Allah tak kunjung terbuka
Aku harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki diriku
Aku membatin
Bergumam tubuhku bertahun tahun menikmati nikmatnya kehidupan bersama nafsu duniawi
Menikmati nikmat yang allah anugerahkan
Tapi aku masih saja tak mampu bersyukur
Tapi aku masih saja bersedih
Tapi aku masih saja mengeluh
Senin, 03 Oktober 2016
Hujan di bulan ini
Tangisan awan makin berderai
Menitikkan kesedihannya
Desah petir dan amukan kilatan cahaya kemarahan menerjang ruang saat ini
Mahligai keindahan kini terhembus suasana dingin
Hanya diam dengan helai kain
Berharap menghangatkan raga dari buaian desah napas angin saat ini
Terjebak oleh kenyataan
Ku kini terkualai
Diam dalam dekapan selimut
Dan sesaat berharap terlelap melupakan kenyataan yang pernah terjad
Langganan:
Postingan (Atom)