mentari memancarkan gemparan cahaya yang cukup terik
hembusan angin sepoi berhembus membius aktifitas raga
semua terasa aneh
tak lagi mampu berbuat apa apa
beraktifitas di luar membuat raga terasa terbakar
oh..... hanya desahan napas berat yang mengiringi siang penuh tekanan
tertekan ketika ruang kalbuku ikut terbakar oleh pesona cinta yang telah bersemi
kini mulai layu dan kering
oleh terpaan khianat
ragaku kaku
jiwaku beku
ingin ku menangis
pertahanan ku tak lagi mampu bertahan
hanya terpaku menyaksikan senyum masa lalu