Kamis, 07 Juni 2012

kemelut rasa

Sesaat ku terlena
menatap keindahan cakrawala
dengan rembulan
sesekali tertutupi halimun
saat tersingkap hembusan angin
bintang seolah kegirangan
menebarkan cahaya remang

lantunan jangkrik dan nyanyian kodok 
yang sesekali terdengar lolongan anjing 
membuat rasa pilu menghentak kuduk

di balik remang kelam
tak jua lepas oleh hempasan hembusan bayangan senyum impian

sesekali desah berat
mengiringi malam penuh duka cita oleh terpaan lara rindu

berusaha damai
berusaha tenang
dari gejolak rasa

hembusan angin
rak jua mampu menetralisir angan yang berkecambuk 
oleh aneka gelora rindu
ingin damai
namun tetap saja gemuruh rindu membuat hatiku kelu
letih hingga terkapar dalam diam
hanya mampu diam
diam bersama gelora yang menyakitkan


nafsu itu karunia

menggapai harapan
saat mentari menyinari kehidupan
kini tiba waktunya untuk menikmatinya
bersama keringat dan gairah mengilhami tiap desah napas perjuangan

kenapa harus bersedih
bersedih karena lara cinta
bersedih karena harapan yang tertunda
tersakiti oleh nafsu yang bergelora
nafsu ingin memiliki
semua permainan nafsu itu selalu menyiksa
menikmatinya hanya sesaat
namun akibat dari nafsu itu berdampak panjang

nafsu itu lebih menonjol
dari pada kenyataan yang ada
kenapa tidak menikmatinya
kenapa tidak meresapinya
sebagai karunia ilahi

derita akibat nafsu
dapat membuat kita hancur
terbakar hingga lebur menjadi abu kehancuran
kenapa nafsu itu tidak di nikmati sebagai bagian dari desah napas kehidupan

kelolalah  nafsu itu
sebagai karunia ilahi
jangan biarkan nafsu itu menghantui pikiran
jangan biarkan nafsu itu menghiasi senyum harapan

raihlah nafsu itu dengan ridha ilahi
karena keindahan nafsu dapat membuat kita bahagia

Rabu, 06 Juni 2012

dentum suara hati

Sepoi angin berhembus lewat celah daun yang mulai negering
tertindih debu jalanan

tak jua sepi
hilir mudik monster jalanan
memadati peranata lintasan hitan dengan motif sebra
sesekali dentum knalpot raceing berdentum dengan hentakan rem berderit
mengerikan suasana malam
entahlah
mereka tak lagi perduli dengan berapa banyak bahan bakar yang dihabisi

berapa banyak duit yang dikeluarkan buat ambisi malam
mereka mungkin letih
daningin pulang
sesaat beristirahat menanti esok harapan yang lebih baik

atau bisa saja mereka lagi bingung
lagi risau
lagi boring
sehingga keluar jalan jalan mencari ilham buat esok yang lebih baik

di sudut lain dalam gelap
mencoba menerawang rembulan
dengan cahaya silwet memancarkan keindahan

hatiku kini mulai merasakan getar syukur kepada tuhan
atas berkah keindahan
yang mengalir di kalbu napasku

di sel sel terkecilku kini mulai mengingat akan cahaya panorama raut impian
yang membuat prahara
amukan rindu
ribut bersama lolongan anjing
dan ribu oleh rintihan knalpot
dan sesekali terdengar suara dentum nada rendah
hanya suara bas
entah itu musik reeage atau mungkin saja dangdut atau mungkin saja kasidah
yang jelas mereka telah pergi

tinggal kini seorang diri
dengan cahaya rembulan
dan redup caaya hape
membawa malam ini semakin mencekam

tersiksa oleh gejolak rasa
menanti harapan esok
namun saat ini semua terasa lama
terasa hambar
terasa berat menanti esok tiba