entahlah
angin seolah lelah bertiup
hening
awanpun kini tak lagi bersedih
sisa tangisan awan masih menggenang
dingin
kecemasan datang
banjir air mata awan
membawa petaka
baju tak lagi kering
stok pangan menipis
mengiris kalbu
lama istirahat
apipun murka
melalap rumah
menghancurkan harapan
semua ini adalah peringatan alam
memeringati kita dari bencana yang lebih besar
bencana saat terompet sangkakala tertiup
bencana yang menghancurkan dunia
sudahkah kita persiapkan diri.....?
entahlah
sementara kini aku sibuk
sibuk menata hati
menata keping-keping kehancuran dari terpaan lara cinta
sangat tersiksa
sangat menderita
diamku membuat tangisan kalbu
betapa kejamnya rasa cinta
bermain tak jua mampu menetralisir anganku
aku lelah
aku jenuh
ya allah semua yang aku alami adalah qadha ku
izinkan aku menikmati kesedihanku bersama ridha mu
agar aku tak terjerumus dosa cinta
mele tiang blajar piak sajak k Tuan
BalasHapus