Selasa, 10 Januari 2012

hati yang hancur

diantara kisi dua helatan rasa
berjuang mengejar harapan
dan terbentur ruang dan waktu
tak jua mampu berkelit
dari penomena yang terjadi

hatiku hancur
hatiku perih
dari tiap desah napas saat ingat akan bayangan senyum impian
impianku kini telah menjadi bencana hati
dirimu telah begitu dalam memasuki ruang kisi kalbuku
membelit tiap saluran aurta peredaran darahku
plasma jantung hatiku telah menyatukan diri dengan harapan bahagia cintamu
namamu
alismu
wajahmu
semua adalah bungan taman impian
yang menyebarkan aroma menyejukkan
namun kini
tsunami prahara asmara
telah menghancurkan keindahan taman hatiku
kau tak lagi perduli akan bunga - bunga cinta yang kau tanami
semua kini layu
semua kini kering
yang tinggal hanya seonggak batang asmara
dengan ilalang dan rumput liar menghiasi taman hatiku

aku penat
aku muak
aku bosan
kini puing-puing kehancuran 
masih menyelimuti suasana taman hatiku

ingin kembali menatanya
dengan tanaman bunga asmara lain
namun tak jua mampu ku lakukan
bekas bunga-bunga yang ada 
masih saja mendiami taman hatiku
harus ku bersihkan 
namun aku tak mampu melakukannya

laraku jiwaku
mempengaruhi tiap desah dalam langkah
menghadapi kenyataan kehidupan
gersang
tak ada warna

dan kini laraku
membuat jiwa ku sakit
saat ingat akan penghianatanmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar