Sabtu, 14 Juli 2012

runtuh oleh badai asmara

awan kini benar-benar menangis
menumpahkah lara kesedihannya
mengibaskan hembusan angin kehancuran
hatiku tak jua terlelap oleh dinginnya tiupan semilir angin
rasa laparku tak jua terpedulikan
terkendalikan oleh rasa lara yang menghilhami raungan asaku

oh awan kenapa kau menangisi lara rinduku
kenapa kau halangi bahagia kehangatan mentari
yang akan menyinari angan rinduku
aku adalah aku yang selalu merindukan kehangatan cintamu

pagi yang meletihkan oleh perjalanan rinduku
aku tak mampu berjalan untuk meraih cita cinta yang kau tawarkan
aku letih
aku terlalu lemah untuk mengutarakannya
terlalu letih untuk mengatakan 
aku cinta kamu

keberanianku tak jua ada
akankah aku tetap seperti ini
akankah ada mentari yang akan memberikan kekuatan sengatan mentari keyakinanku
agar aku mampu untuk mengatakannya
agar aku terbebas dari lara rinduku

aku takut
aku semakin menggigil untuk mengatakannya
aku taku semakin kecewa
dan runtuh oleh badai asmaramu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar