Sabtu, 14 Juli 2012

kemelut rasa

kini ku termenung
menatap langit dengan mendung
tanda air mata awan akan berderai
hatiku hampa
hatiku tergerai kesedihan
kala mimpi semalam mengusik kalbu rinduku
takut dengan kenyataan yang ada
hingga terkapar dengan minuman hangat
dan sepotong kue
tak jua mampu menetralisir angan dari kegundahan

bayangan senyum impian
masih saja menghiasi pelupuk kelopak retina bathin
akankah aku taklukkan gengsi anganku
untuk megatakan
AKU CINTA KAMU
AKU SAYANG KAMU
AKU SUKA KAMU
AKU RINDU KAMU
AKU TERJERAT KEMELUT RASA

tak satupun lekuk rona impian
tereliminasi dari pikiranku
kau begitu sempurna
kau begitu menawan
kau begitu menawarkan keindahan
hingga aku tak lagi mampu
mengenali diriku
tak lagi mampu percaya akan diriku

pantaskah aku mencintaimu
pantaskan aku menyanyangimu
pantaskan aku menjadi impian rinduku

aku kini letih
letih oleh kenyataan yang ada
oh cinta
zaman IT tetap saja tak mampu ku menyakinkan dirimu
zaman IT tetap saja aku seperti berada di zaman purba
terpuruk olek rasa cinta

oh cinta
tetap saja membuatku kolokan
membuatku idiot
membuatku tak memiliki apa apa
oleh ketak mampuan diriku untuk mengurai rasa rinduku padamu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar