Wahai angin tiupan kencang mu kini menggugah harapan rindu
tersapu hingga harus terbang tinggalkan bumi menggapai angkasa
cinta yang kau tawarkan
adalah siksa buat kalbuku
aku tak jua mampu berkata tidak
saat hatiku sepi
... hatiku gundah
hatiku di terpa gelombang penantian yang tak jua ada harapan
kehadiran mu kini membuka lebaran tebal halaman duka
aku tak jua mampu menerimanya
aku tak jua mampu menolaknya
kini kehadiranku bak slide
yang menghiasi cakrawala kalbu rinduku
kini aku tertekan
kini aku termangu
kini aku semakin tak percaya
inikah jawaban atas penantian panjang menanti reinkarnasi cintamu
wujud senyum
warna gairah
tergambar lewat untaian wajah nan pesona
aku kini hanyut
hanyut dalam dua arah mata air cinta
ingin ku arungi
namun tetap saja aku harus menentukan arah aliran asmara
tersapu hingga harus terbang tinggalkan bumi menggapai angkasa
cinta yang kau tawarkan
adalah siksa buat kalbuku
aku tak jua mampu berkata tidak
saat hatiku sepi
... hatiku gundah
hatiku di terpa gelombang penantian yang tak jua ada harapan
kehadiran mu kini membuka lebaran tebal halaman duka
aku tak jua mampu menerimanya
aku tak jua mampu menolaknya
kini kehadiranku bak slide
yang menghiasi cakrawala kalbu rinduku
kini aku tertekan
kini aku termangu
kini aku semakin tak percaya
inikah jawaban atas penantian panjang menanti reinkarnasi cintamu
wujud senyum
warna gairah
tergambar lewat untaian wajah nan pesona
aku kini hanyut
hanyut dalam dua arah mata air cinta
ingin ku arungi
namun tetap saja aku harus menentukan arah aliran asmara
yang akan membawaku pada kenyataan yang ada
dirimu adalah masa lalu
terkubur bersama harapan cintaku
namun kini slide senyum indah
kini datang lagi menemui arwah cintaku
dan kini apakah aku harus menolak kehadiran senyum impian lain....?
Entahlah
dirimu adalah masa lalu
terkubur bersama harapan cintaku
namun kini slide senyum indah
kini datang lagi menemui arwah cintaku
dan kini apakah aku harus menolak kehadiran senyum impian lain....?
Entahlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar