kini malam kembali hadir
menyelimuti gubahan nirwana
remulan menyinari gulitanya kelam
namun kini hanya diam
tertututupi kesedihan awan
sepoi banyu menghempas
menerkam
berdesah kencang tanda kecewa
oleh aktifitas manusia yang semakin liar
tak jua malam ini
hembusan angin
tangisan awan
bergemuruh menggelegar dengan kemarahan halilitar
mata memerah menatap marah dengan kilatan silau
malam mencekam
semakin tertekan kala gemuruh angan terombang ambing gelombang
tsunami kerinduan
tak lagi mampu membendungnya
gejolak asmara kembali menerjang sisi pertahanan cintaku
kerinduan membawa petaka malam
ingin terlelap
melupakan hasrat cintaku padamu
tak jua malam mampu terbebas dari gulananya ratapam kerinduan
ku ingin bebas
tersenyum dalam dekapan
hingga terlelap dengan senyum bahagia
bergumal dalam pelukan
namun malam
tetaplah kelam
tinggallah harapan
harapan yang menyiksa
dan
terjaga oleh gemuruh kerinduan
menyelimuti gubahan nirwana
remulan menyinari gulitanya kelam
namun kini hanya diam
tertututupi kesedihan awan
sepoi banyu menghempas
menerkam
berdesah kencang tanda kecewa
oleh aktifitas manusia yang semakin liar
tak jua malam ini
hembusan angin
tangisan awan
bergemuruh menggelegar dengan kemarahan halilitar
mata memerah menatap marah dengan kilatan silau
malam mencekam
semakin tertekan kala gemuruh angan terombang ambing gelombang
tsunami kerinduan
tak lagi mampu membendungnya
gejolak asmara kembali menerjang sisi pertahanan cintaku
kerinduan membawa petaka malam
ingin terlelap
melupakan hasrat cintaku padamu
tak jua malam mampu terbebas dari gulananya ratapam kerinduan
ku ingin bebas
tersenyum dalam dekapan
hingga terlelap dengan senyum bahagia
bergumal dalam pelukan
namun malam
tetaplah kelam
tinggallah harapan
harapan yang menyiksa
dan
terjaga oleh gemuruh kerinduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar