Jumat, 14 September 2012

teriknya rinduku

Diam di teduhnya rindang pepohonan nan menyejukkan
menghirup angin
menatap cakrawala belantara kehidupan

lalu lalang monster besi
menerjang teriknya sang mentari
asap knalpot
deru dan hentakan klakson
dan derit ban saat mengerem
membuat suasna panas menyesakkan

mencari ruang buat hati
untuk menikmati suasana kerinduan yang menyelimuti
relung kalbu cintaku

hati makin letih
mencari bayangan rinduku
menerobos ruang waktu
dengan teriknya terpaan asmara yang membuatku hanya mampu berdesah

air mataku mengering
terbakar api cintamu
ingin setetes air kesejukan makna kasimu
membasahi relung kalbu rinduku
yang gersang
yang tandus
yang kerontang

dan kini aku hanya mampu diam
menikmati derita rinduku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar