Selasa, 28 Agustus 2012

terbakar cinta

dengan suasana senja yang mulai mempersiapkan diri
buat meninggalkan hari ini
tak terasa semua berjalan dengan kenyataan yang ada
gersang
tandus
kering
air adalah harapan kesegaran
kini aku hanya diam
termangu
menunggu sisa keringat yang mau mengering

sepoi pendingin udara
tak jua mampu mengusir kegersangan ini
keringatku semakin mengalir dengan deras
kala hati tak jua damai
tak jua mau dingin
oleh suasana saat ini

senyum impian kini menjadi mimik menakutkan
tiap ingat akan dirimu
getar kalbuku menjadi gusar
datangkan angin kering kegerahan

diamku hanya lesu
diamku hanya menelusuri tatapan kosong
hampa oleh kenyataan yang ada

daun-daun rinduku kini berguguran
tertiup prahara asmara yang kau tawarkan
kini aku telah terjerat
tak jua mampu lepas dari rasa gerah
dari kekeringan

betapa air kesejukan jiwa
telah kerontang
terbakar api cinta yang kau tawarkan

pohon ragaku kini mulai mengering
oleh tandusnya taman eden harapan cintaku
aku tak lagi mampu menemukan setitik air kesejukan
kala letihku
lelahku
membuatku semakin tertekan

air mataku telah mengering
tak lagi memberikan kesegaran
kin aku hanya mampu diam
menunggu saatnya ridha ilhi

ku pertahankan imanku
untuk menggapai harapan yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar