Senin, 13 Agustus 2012

tarian malam

malam kini terasa lambat
pagi masih begitu lama
asik bermain syahdu kamuplase harapan
pikiran tak jua mampu mengukir kenyataan
nelangsa nuansa bathin terkoyak bersama rintihan asa

melukis bayang-bayang di dalam dunia maya
mengambang dengan nuansa harapan
namun semua itu adalah harapan semu
hanya mukjizat ilahi yang dapat mengurai rahasia malam ini

tak jua mata terpejam
dalam keletihan
dalam kelesuan
meniti siang
peluh telah memngering
terbakar emosi jiwa
meninggalkan kerontangnya harapan

apa yang harus ku lakukan
sejuta harapan adalah mimpi
yang membawa keletihan
yang mempengaruhi irama desah napas tersengal
bagai menapaki jurang lembah derita

mencari bayangan semu di dunia maya
mencari persamaan akan senyum impian
hanya derita lara harapan
tak jua mengobsesikan artikulasi kenyataan

akankah terus begini
tak jua berani menelusuri rimba kehidupan nyata
oleh keterbatasan materi
keterbatasan penampilan
keterbatasan raut

dan kini malam makin menapaki malam yang makin kelam
sepi sunyi
berbalur gejolak rasa

nurani-nurani kini mulai berdansa
menari di atas pamnggung sandiwara kepalsuan
meneguk anggur kehancuran

tak jua mampu mengusir lara rinduku
hingga terkapar dalam diam
dan sunyi kelam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar