Selasa, 31 Januari 2012

api asmara

separo bulan kini mulai menampakkan diri
tanda malam mulai larut
sepoi angin berhembus
seolah lupa akan prahara yang pernah terjadi 

kini hati mulai merasakan ketenangan
tak lagi ada kegeliahan akan bencana
namun di kisi lain kalbuku
terbersit angan yang tak jua dapat menenangkan pikiran

cinta kini telah menghanguskan belantara kalbuku
hingga gosong dan kerontang
tak jua ada yang dapat tumbuh
menghiasi taman keindahan hatiku
semua terbakar oleh api asmara
air mata tak jua mampu mengalir
air mata yang telah mengering
air mata yang  telah terbakar
kini tak lagi mampu membaahi kelopak

hanya diam
menikmati raungan terpaan hasutan gelora jiwa
tak ingin semua selalu gersang
ingin damai
menikmati keindahan taman hati
yang terhiasi mawar merekah semerbak aroma cinta

aku tak lagi mampu menciptakan keindahan itu
tamanku kini telah poranda oleh tsunami cinta yang kau tawarkan
puing-puing kehancuran masih saja berserakan
semakin berusaha menatanya
semakin kuat torpedo rindu
menyapu taman keindahan hatiku

kini aku hanya mampu diam
kini aku hanya mampu tapakkur
menanti mukjizat keindahan lain
menghiasi relung kalbu 

saatnya tiba 
semua akan berakhir
semua ini adalah ujian iman atas cintaku
hingga di suatu saat akan ku nikmati keindahan taman eden 
yang dapat membuatku tertawa
membuatku tersenyum
melewati malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar