Ku perjuangkan harapan senja
menggapai keindahan taman hati
kini awan mulai menitikkan air mata kehancuran
dengan siulan angin berderai
tanda akan dunia semakin tua
ya Allah dalam keheningan dan gemuruh petir aku berserah diri
kenyataan ini adalah karunia
dan kini betapa lelahnya malaekat bersiap untuk menjemput
dan menerima undangan kematian
ya Allah ya rabbulizzati
jika di saat ini undangan itu buat ku...
Tempatkah roh jiwaku
pada taman keindahan hati
ya Allah jika belum saatnya aku menerima undangan kematian
berilah ruang buat hatiku untuk menikmati sesaat keindahan taman kalbu agar aku dapat ,
menikmati syurga dunia Mu
aku lara bersama rasa rindu
rindu yang menggerogoti napas senja
hingga aku terkapar dalam keheningan dan kesunyian jiwa
aku basahkan ragaku dengan tetes air mata awan untuk menyejukkan raungan asa
namun batinku tetap saja kelu dan gerah
aku merintih dan meronta
oleh hempasan kenyataan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar