Minggu, 16 Oktober 2011

hajatan cinta

mendung tak berarti akan hujan
kegelisahan adalah gambaran jiwa yang lara
ketika mentari tak lagi menghangatkan kalbu
dingin dan hambar oleh hembaan gelora jiwa

betapa dahsyatnya pergulatan duniawi
mencari dan berusaha meraih keberhasilan
untuk jiwa yang bahagia

betapa tersiksanya
saat tau cinta yang kau tawarkan telah mengoyak jiwaku
tak jua mampu mengelak 
hingga terpaan gelombang lara menghantam persendian gemuruh asa
ingin pergi menjauh dari tatapan senyum impian
mencari noktah kedamaian
oh cinta aku tak lagi mampu percaya
akan ada kebahagiaan yang kau tawarkan
aku larut dan tersiksa
hingga terkikis emosi jiwa

malam adalah siksa
manakala senyum impianmu
menghantui perasaan tidur mimpiku
aku lelah
aku capek
betapa kau tega
berpaling saat cintaku bergelora
kau bahagia di atas puing kehancuran cintaku

tangis lara kerinduan
telah mengeringkan air mataku
dan membakar tiap helaan napas harapan bahagia
aku kecewa
aku merana
aku tak lagi mampu bersabar
oleh hajatan cinta yang kau tawarkan

kau biadab oleh kenikmatan cintamu
kenyataan yang ada adalah mimpi rindu menyiksa
aku ingin bebas
aku ingin damai 
tanpa ada slide memory senyum impian
dan harapanku bisa tersenyum lagi menyambu mentari harapan tiba




Tidak ada komentar:

Posting Komentar