Jumat, 17 Agustus 2012

diam

mataku akan ku tutup
agar tak melihat sandiwara kesengsaraan nafsu
akan ku buka mata hatiku hanya untuk mencari ridha ilahi

telingaku kini diam
tak mau mendengarkan ocehan dan keluhan
karena semua telah Allah swt sediakan buat kita nikmati

hidungkan tak jua mampu mencium aroma kemaksiatan
yang mempengaruhi tiap desah perjalanan kehidupan
materi hanya pelengkap kehidupan

tak jua harus di kejar
tak jua harus eksplor dengan intrik keji 
gerakkan badan
mengikuti alam pikiran
pikiran yang tergerakkan atas ridha ilahi

jangan mencoba mengikuti arah pikiran yang menyesatkan
karena semua itu adalah nafsu
yang akan membuat kita sengsara

nikmatilah tiap getaran jiwa
dengan selalu ikhlas menerima kenyataan yang ada

allah swt tak akan membiarkan hambanya lara
oleh hasutan kehidupan
jika ia bersabar

yakinlah wahai msahabat
kesabaran itu adalah level tertinggi dari keimanan





Kamis, 16 Agustus 2012

minal aidin walfaizin

digersang tandusnya belantara kehidupan
kini aku hanya kembali diam
menapaki hari hingga kelam berlalu
dalam kehendak yang tak jua mampu mengukir harapan
hanya mampu termangu
meratapi tiap desah lantunan kesedihan
ayat-ayat al-quran
rame suasana ibadah
syahdunya malam saat berbuka puasa
menanti dengan rasa lapar dan dahaga
semua akan berakhir

seiring waktu berlalu
dalam kesedihanku
akan ada kerinduan
yang akan menghimpit tiap desah nadi napas imanku
kehilangan makna duniawi terasa indah
saat aku harus kuat
aku harus berjuang melawan nafsu
dan kini
hari itu akan tiba
saatnya aku harus

MEMOHON MAAF
dan
berucap

MINAL AIDIN WALFAIZIN

mohon dimaafkan segala update ku yang kurang berkenan
semoga kita menjadi fitri
saat kita kembali menapaki hari yang penuh kemenangan

MERDEKA

Selasa, 14 Agustus 2012

harapan semu

HARAPAN SEMU
kini mentari kembali menghangatkan raga
dari kekeluan rasa
pagi baru saja mendekati siang
sore terasa lama
untuk menjumpai sang malam

bulir bulir nestapa
masih terasa mengganjal
puing puing berserakan
tak terarahkan
menghalangi langkah rinduku

kala tsunami harapan
tersapu lara rindu
yang kini menghantui tiap desah pandangan rinduku

kala malam tiba
mata tak jua terpejam
harapkan siang
namun kini semua tetap saja
semakin menyiksa
hanya termangu menatap harapan semu

Senin, 13 Agustus 2012

cinta adalah manikam

CINTA ADALAH MANIKAM
 
diam dalam kelam 
meratapi gelapnya malam
istirahatkan raga dari gejolak rasa
mataku tertutup
enggan menyaksikan panorama kepalsuan
tangan bersedekap
enggan menjinjing kemunafikan
ragaku diam
menikmati getar kalbu
lewat untaian ayat - ayat syahdu
 
malam adalah renungan
malam adalah harapan
malam adalah cengkraman  rindu

syahwat datangkan keresahan
cinta hanyalah hasutan nafsu
yang terkadang menghempas hingga meleburkan harapan
namun 
tak jua harus di takuti
tak jua harus di benci
tak jua harus di hindari
karena kita ada karena cinta
kita ada karena kita harus mencintai
karena rasa cinta
akan mendatangkan rasa bahagia

namun hati-hati dengan cinta
karena cinta juga akan menghancurkan
akan meleburkan
akan memusnahkan
jika cinta di artikan sebagai nafsu

namun cinta akan mendatangkan rasa bahagia
jika cinta itu adalah karunia ilahi
jangan birakan hiasan cinta
memporak porandakan sendi kehidupan
karena cinta adalah anugerah

jagalah
karena cinta adalah manikam
yang akan mendatangkan kesuburan makna kasih
hingga membawa kita ke langit ketujuh
terbangkan angan oleh rengkuhan bahagia
 
 
 

tarian malam

malam kini terasa lambat
pagi masih begitu lama
asik bermain syahdu kamuplase harapan
pikiran tak jua mampu mengukir kenyataan
nelangsa nuansa bathin terkoyak bersama rintihan asa

melukis bayang-bayang di dalam dunia maya
mengambang dengan nuansa harapan
namun semua itu adalah harapan semu
hanya mukjizat ilahi yang dapat mengurai rahasia malam ini

tak jua mata terpejam
dalam keletihan
dalam kelesuan
meniti siang
peluh telah memngering
terbakar emosi jiwa
meninggalkan kerontangnya harapan

apa yang harus ku lakukan
sejuta harapan adalah mimpi
yang membawa keletihan
yang mempengaruhi irama desah napas tersengal
bagai menapaki jurang lembah derita

mencari bayangan semu di dunia maya
mencari persamaan akan senyum impian
hanya derita lara harapan
tak jua mengobsesikan artikulasi kenyataan

akankah terus begini
tak jua berani menelusuri rimba kehidupan nyata
oleh keterbatasan materi
keterbatasan penampilan
keterbatasan raut

dan kini malam makin menapaki malam yang makin kelam
sepi sunyi
berbalur gejolak rasa

nurani-nurani kini mulai berdansa
menari di atas pamnggung sandiwara kepalsuan
meneguk anggur kehancuran

tak jua mampu mengusir lara rinduku
hingga terkapar dalam diam
dan sunyi kelam

Minggu, 12 Agustus 2012

menyepi

UZLAH (MENYEPI)

saat kita tahu bahwa semua yang terjalani adalah sebuah peran
peran yang membuat kita letih
letih untuk mengejar topeng-topeng kebahagiaan
makna diri tidak lagi terpedulikan
hanya mengejar dan menerobos relung keindahan
kekayaan dan harta
adalah pandangan yang membuat kita terlena
membuat kita lupa akan diri
lupa akan tuhan
lupa akan segalanya

tidap derai keringat adalah harapan
tiap uraian pikiran adalah rencana
semua terjalani dengan kaidah rasa
kekuatan akan harta duniawi

tak jua perduli
saat kita harus diam ber uzlah (menyepi)
untuk mendekatkan diri kepada Allah swt
masih saja kita berkeliaran mengejar harapan

betapa syaetan- syaetan kini terbahak
menertawakan kita sebagai budak nafsu
akankah kita masih sebagai lelucon
tanpa kenal lagi dengan diri kita

terjerat hingga lelah
tertawan hingga lunglai
terpatri dendam nafsu
hingga kita tak lagi perdulikan kelembutan
tak lagi memperdulikan keindahan taman hati kita

kenapa kita harus  mengeluh
dengan kenyataan yang ada
semua sudah di tata
semua sudah di atur
semua sudah di peruntukkan

sang lelaki di peruntukkan buat sang wanita
sebaliknya
hasil alam diperuntukkan buat mahluk ciptaanNya

bagai mana kita bisa bersyukur
kalau semua yang ada tak jua dapat ternikmati

bagaimana kita tau nikmatnya kenyang
jika tidak pernah merasakan lapar

bagaimana kita tau nikmatnya senang
jika kita tidak pernah susah

bagaimana kita tau nikmatnya cinta
jika tidak pernah merasakan rindu

semua yang terjalani adalah pelajaran
buat di telaah
buat di ambil inti sari
hingga kita benar-benar kita mengenal akan diri kita
diri yang hanya menghambakan dirinya kepada Tuhan

karena semua yang ada
adalah milikNya

kita hanya menunggu dan menanti Ridha ilahi
atas berkah napas