Rabu, 06 Juni 2012

dentum suara hati

Sepoi angin berhembus lewat celah daun yang mulai negering
tertindih debu jalanan

tak jua sepi
hilir mudik monster jalanan
memadati peranata lintasan hitan dengan motif sebra
sesekali dentum knalpot raceing berdentum dengan hentakan rem berderit
mengerikan suasana malam
entahlah
mereka tak lagi perduli dengan berapa banyak bahan bakar yang dihabisi

berapa banyak duit yang dikeluarkan buat ambisi malam
mereka mungkin letih
daningin pulang
sesaat beristirahat menanti esok harapan yang lebih baik

atau bisa saja mereka lagi bingung
lagi risau
lagi boring
sehingga keluar jalan jalan mencari ilham buat esok yang lebih baik

di sudut lain dalam gelap
mencoba menerawang rembulan
dengan cahaya silwet memancarkan keindahan

hatiku kini mulai merasakan getar syukur kepada tuhan
atas berkah keindahan
yang mengalir di kalbu napasku

di sel sel terkecilku kini mulai mengingat akan cahaya panorama raut impian
yang membuat prahara
amukan rindu
ribut bersama lolongan anjing
dan ribu oleh rintihan knalpot
dan sesekali terdengar suara dentum nada rendah
hanya suara bas
entah itu musik reeage atau mungkin saja dangdut atau mungkin saja kasidah
yang jelas mereka telah pergi

tinggal kini seorang diri
dengan cahaya rembulan
dan redup caaya hape
membawa malam ini semakin mencekam

tersiksa oleh gejolak rasa
menanti harapan esok
namun saat ini semua terasa lama
terasa hambar
terasa berat menanti esok tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar