MACET
Kini kepalaku makin pening
mataku mulai sayu
kehendak jiwaku mulai tergerai
gairah menjadi kusam
tak lagi memiliki apa apa
harapan ku kini telah hancur
bersama penantian yang hampir ku raih
Kini kepalaku makin pening
mataku mulai sayu
kehendak jiwaku mulai tergerai
gairah menjadi kusam
tak lagi memiliki apa apa
harapan ku kini telah hancur
bersama penantian yang hampir ku raih
saatnya tiba
dengan segala kesiapan
dengan segala kepastian
melangkah menemui sang harapan
terhalang waktu dan ruang
kini semua hancur
semua sirna
terbawa harapan siang
aku tak lagi mampu berbuat
presentasiku gagal
usaha yang telah kusiapkan menjadi kacau
terseret tandusnya siang ini
kini aku hanya mampu diam
membisu
hanyut dalam penyesalan keadaan
kenapa musti harus macet
kenapa pula harus ku tempuh jalanan yang tak membuatku nyaman
duh..........
Siang dengan peluh yang membakar belantara kehidupan
tak jua hari ini
semakin hari
aku semakin mengeluh
macet dan macet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar