Senin, 14 November 2011

penyesalan

tidak juga saat ini
pesona kerinduan menghampiri rona raut kalbuku
mencoba menelaah tiap desir anugerah rasa cintaku padamu
cinta yang kau tawarkan buat kunikmati
buat mendatangkan rasa bahagia

angin kabarkanlah jiwaku akan rindu ku padanya
oh kelam kini hati mulai terpseona oleh getar senyum impian
bintang bertaburan dengan remang cahaya bulan
kini terhimpit awan keresahan

betapa duniaku terasa hambar
betapa kalbuku terkoyak oleh terpaan rasa rinduku padamu
aku ihlaskan kepergianmu
aku ihlaskan kau bahagia bersama terpaan asmara

hati ku hancur
hatiku lara
hatiku tak mempu tersenyum
diam bersama detak gemuruh jantung tak beraturan
mengiramakan betapa sesaknya kepedihan lara cintamu


saatnya ku merenung
betapa dahsyatnya rasa kehilangan ini
baru menyadarinya betapa aku sangat membutuhkanmu
betapa aku sangat tersiksa kehilangan dirimu
hampa

tak mampu bertahan
tanpa derap keindahan bunga senyum impian
maafkan sikap cuekku padamu
jangan kau siksa aku dengan terpaan ini
akan ku perbaiki sikapku
akan ku pukuk taman keindahan hatiku
ku tanami dan ku rawat bunga-bunga asmara yang kau tebarkan
hingga tercipta keindahan rasa

dan saatnya tiba kita bersama
mengarungi keindahan malam
mencari noktah arti kebersamaan
dan terbangun dengan tebaran aroma asmara

akankah semua impian ini menjadi kenyataan
kini kau tak lagi perduli dengan diriku
kau bahagia bersama duniamu
aku tak jua mampu berkelit dari raungan cintaku padamu
sampai kapan keangkuhan ini sirna

ingin kembali bersamamu
walau aku harus ihlaskan semua derita rinduku padamu
wahai kelam
kabarkan desahku
agar dia tersadar akan makna cintaku padanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar