Jumat, 20 Maret 2015

tangisan rindu



Di suatu sore di musim yang lalu
Teringat akan nikmat cinta yang kau tawarkan
Indah dan menerbangkan angsokamala ke langit puncak kenikmatan

Cintamu ......
Dengan tatapan kerinduan
Asmaramu....
Dengan gelora rindu
kini telah membekas di setiap langkah kehidupanku

Ku tak mampu diam
Ku tak mampu bergerak
Terhipnotis gelora cintamu

Keyaklnanku akan rindumu
Membuat ku tergoyah
Lepaskan segala rasa buat menikmati keindahan penawaran cintamu

Kau akan setia
Dan membuatku selalu bahagia
Namun semua itu adalah kamuplase
Semua itu adalah impian

Kunikmati semuanya dengan bahagia
Namun kini
Semua telah menjadi ampas rindu
Saat ingat selalu menyiksa

Ku tak mampu meyakinkan diriku
Bahwa kau adalah derita
Semakin berusaha untuk melupakanmu
Semakin ku terperosok dalam derita 

Semua kini tinggal kenangan
Dan sendiri menikmati amukan kerinduan
Rindu akan senyum indahmu

Semoga saatnya tiba
Renkarnasi cintamu kembali hadir di desah kehidupanku

Selasa, 17 Maret 2015

kamuplase rindu

angin berhembus di sela gulitanya malam
menerbangkan kisi angan tentang senyumanmu
sesaat anganku goyah
jiwaku runtuh
kala bayangan utuh dirimu membias di cakrawala kerinduan
oh malam
senyum pesonamu
hangat pelukan mesramu
membekas hingga tak lagi menjadi sekedar kenangan
membekas terpatri permanen di kalbu rinduku

malam terselimuti kesedihan tangisan awan
dingin mendera
membantai tiap sisi sel pertahanan 
sisi relung semakin beku 
kala badai cinta memporak porandakan angan

kesunyian adalah selalu mendatangkan rasa 
cinta yang pernah terucap
cinta yang pernah membuat senyum merekah
cinta membuat raungan kerinduan

penawaran asmara yang kau promosikan
hanyalah sebuah reklame bias asmara
ku serahkan segalanya
menikmatinya sebagai lantunan syair cinta

kidung asmara bergolak
senyum merekah saat semua terasa indah
namun semua hanyalah kamuplase 
sirna
terbawa persoalan akan makna cinta
ingin bebas
ingin tak lagi ingat akan dirimu

semua datang bersama malam dingin
saat diri membutuhkan kehangatan makna cinta
hanya derita kerinduan
hanya derita khayalan
karena dalam diri hanya andai
andai kau setia
andai kau perduli
andai kau ihlas
andai kau menerima
semua akan selalu indah 
dan kini
bersama malam 
sisa dirimu hanyalah puing derita kerinduan
yang memporak porandakan makna malam
yang semestinya 
dapat terlelap bersama harapan esok menjadi lebih baik