merana oh merana
tersiksa oh tersiksa
kala sepi datangkan siluwet rona senyum
datang bak slide sinetron
wajah senyum impian mengisi rongga sisi relung
datangkan kehampaan
betapa kuat arti asa yang terjalani
kenyataan ini hanya buat sang perindu
aku tak lagi mampu berkilah dari tatapan asmara kasihmu
ingin bebas
ingin damai
ingin sesaat menikmati kesunyian
dari terpaan rasa rindu
betapa aku galau
tatapan kaih yang kau tawarkan
telah membuat luka
telah membekas
hingga tak lagi dapat terlupakan
cinta hanya membuat derita bathinku
kini semua slide senyum impianmu hadir menyeruak di relungku
kau tak lagi perduli
kau tak lagi mau memaafkan
dari sebuah kesalahan kecil yang tak berarti
kini kau tersenyum
kini kau gembira
atas kejadian kecil
buatmu marah
membuatmu murka
hingga kau memlilihnya
sebagai media kasihmu
di sisi lain kau bahagia
di relung lain kau dustai kehendak cintaku padamu
namun aku harus menerima kenyataan ini sebagai kadaq ku buat imanku
aku harus menerima semua ini
karena esok masih ada harapan bahagia
akan ku rapikan puing-puing kehancuran
dari remuknya kalbu cintaku padamu
oh malam
kini aku sendiri
bersama senyum impian yang terkoyakkan
esok akan ada harapan
harapan yang lebih baik
dari cinta yang kau tawarkan
akan kutemukan bahagia abadi
dari api asmara yang akan membakar amoksa rinduku
semoga di atas puing-puing kehancuranku
kau bahagia
kau damai
kau menikmati semua impian laraku