Sabtu, 26 November 2011

deburan asmara

senja kini mulai tertinggal sang mentari
datangkan kelam tanda malam akan tiba
sunset pantai memamerkan keindahan layar perahu  nelayan
memukaukan tatapan mata
sepoi angin dengan aroma lumput laut tercium khas aroma pantai
membuat gairah lapar menggerogoti perut yang terasa keconcong

kopi hangat
dan beberpa potong gorengan
menghangatkan suasana sore
terasa nikmat
bersama senyum impian
ingin berlama bersama 
menikmati tenggelamnya mentari

kini saatnya berpisah
dengan deburan asmara
membekas bersama malam minggu tiba
selalu ingin dekat
selalu ingin bersama
untuk melegakan kerinduan

namun kini malam akan tiba
saat harus berpisah
agar terhindar dari dosa cinta




Rabu, 23 November 2011

rindu yang menyakitkan

merana oh merana
tersiksa oh tersiksa
kala sepi datangkan siluwet rona senyum
datang bak slide sinetron
wajah senyum impian mengisi rongga sisi relung

datangkan kehampaan
betapa kuat arti asa yang terjalani
kenyataan ini hanya buat sang perindu
aku tak lagi mampu berkilah dari tatapan asmara kasihmu

ingin bebas 
ingin damai
ingin sesaat menikmati kesunyian 
dari terpaan rasa rindu

betapa aku galau
tatapan kaih yang kau tawarkan
telah membuat luka 
telah membekas
hingga tak lagi dapat terlupakan

cinta hanya membuat derita bathinku
kini semua slide senyum impianmu hadir menyeruak di relungku
kau tak lagi perduli
kau tak lagi mau memaafkan
dari sebuah kesalahan kecil yang tak berarti

kini kau tersenyum
kini kau gembira
atas  kejadian kecil 
buatmu marah
membuatmu murka
hingga kau memlilihnya
sebagai media kasihmu

di sisi lain kau bahagia
di relung lain kau dustai kehendak cintaku padamu
namun aku harus menerima kenyataan ini sebagai kadaq ku buat imanku
aku harus menerima semua ini
karena esok masih ada harapan bahagia

akan ku rapikan puing-puing kehancuran 
dari remuknya kalbu cintaku padamu
oh malam
kini aku sendiri
bersama senyum impian yang terkoyakkan

esok akan ada harapan
harapan yang lebih baik
dari cinta yang kau tawarkan
akan kutemukan bahagia abadi
dari api asmara yang akan membakar amoksa rinduku

semoga di atas puing-puing kehancuranku
kau bahagia
kau damai
kau menikmati semua impian laraku



Selasa, 22 November 2011

amukan rasa

reda sesaat dari guyuran airmata awan kelam
datangkan hembusan sakal menyengatkan rasa dingin
menusuk persendian belulang
hingga menembus kalbu

kuasa ilahi akan makna duniawi adalah rahasia 
yang semestinya kita mencari dengan selalu belajar
belajar menelaah penomena alam
yang menyeruak hingga ke akal dan pikiran
melibatkan amukan rasa di  kalbu

semua adalah hikmah buat sang perindu
rindu akan kedamaian
rindu akan kebadian rasa
rindu akan keheningan dan ketenangan jiwa

tanpa embel-embel rindu menyiksa
tanpa embel-embel rasa kesal 
tanpa ada kekahawatiran akan napas 
kini hanya diam 

menelaah tiap desir gemuruh rasa
yang terilham lewat gejolak makna kasih
kasih sayang atas karunia 

semua gejolak rasa yang teralami
terilham oleh kerinduan
kerinduan akan kedamaian

kini rasa adilpun menjadi bahasa bathin
terkoyak
tercabik
hingga remuk oleh hantaman gemuruh rasa
yang tercipta lewat senyum impian

duh kenapa menjadi begini
alangkah nikmatnya saat bersama
alangkah bahagianya saat keindahan 
tertata oleh belaian kasihmu