Ku dengan sisa napas
Mulai terpengaruh dengan suasana yang media tawarkan
Pikiranku terbang menerjang ruang kehidupan
Akankah ku dapat menikmati keindahan pesona cakrawala
Oleh derita yang menyiksa
Oleh ujian sehat
Oleh peringatan akan kematian
Dan kini ku mulai siap
Ku mulai bisa tersenyum
Karena kematian adalah titik tertinggi dalam kehidupan
Aku mulai bangga dengan deritaku
Karena tak semua orang merasakannya
Merasakan betapa dekat dan indahnya hatiku melafazkan namaNya
Tiap colekan rasa nyeri
Hati dan pikiranku selalu berdzikir karena ku tak ingin hidup menuju kematianku di isi dengan keluhan rasa sakit
Ku tak ingin kau miris melihat rasa sakit ku
Ku ingin kau tak percaya kematianku karena erangan rasa sakit
Ku ingin kau berucap
Dia tak terlihat sakit
Dan selalu berucap
Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un