angin berhembus di sela gulitanya malam
menerbangkan kisi angan tentang senyumanmu
sesaat anganku goyah
jiwaku runtuh
kala bayangan utuh dirimu membias di cakrawala kerinduan
oh malam
senyum pesonamu
hangat pelukan mesramu
membekas hingga tak lagi menjadi sekedar kenangan
membekas terpatri permanen di kalbu rinduku
malam terselimuti kesedihan tangisan awan
dingin mendera
membantai tiap sisi sel pertahanan
sisi relung semakin beku
kala badai cinta memporak porandakan angan
kesunyian adalah selalu mendatangkan rasa
cinta yang pernah terucap
cinta yang pernah membuat senyum merekah
cinta membuat raungan kerinduan
penawaran asmara yang kau promosikan
hanyalah sebuah reklame bias asmara
ku serahkan segalanya
menikmatinya sebagai lantunan syair cinta
kidung asmara bergolak
senyum merekah saat semua terasa indah
namun semua hanyalah kamuplase
sirna
terbawa persoalan akan makna cinta
ingin bebas
ingin tak lagi ingat akan dirimu
semua datang bersama malam dingin
saat diri membutuhkan kehangatan makna cinta
hanya derita kerinduan
hanya derita khayalan
karena dalam diri hanya andai
andai kau setia
andai kau perduli
andai kau ihlas
andai kau menerima
semua akan selalu indah
dan kini
bersama malam
sisa dirimu hanyalah puing derita kerinduan
yang memporak porandakan makna malam
yang semestinya
dapat terlelap bersama harapan esok menjadi lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar