Selasa, 24 Desember 2013

banjir


rasa dingin menyeruak disela kisi jendela
lapar
kantuk
menyatu dalam keletihan
menggigil bercampur dengan rasa khawatir
saat genting mulai bocor
lapuk termakan usia

alampun labil letih menahan beban kehidupan
tak mampu menahan tangisan awan
tanahpun berderai meluncur menimpa hamba yang terlelap

tanah tak mampu menahan derai tangisan awan saat angin tertawa mengembuskan napas keletihannya

dan kini
pandangan menjadi nanar
harapan bertahan tak lagi mampu dilakukan
bahan pangan tergerus banjir
tak lagi ada yang bisaa di makan
diam menahan rasa lapar

tangisan awan kini terasa menyusahkan 
saaat genangan air mata awan terluap lewat genangan yang membuat suasana menyusahkan