Senin, 09 April 2012

oase



di antara jiwa jiwa merana
tertekan makna duniawi
oleh hempasan tawaran kebahagiaan
tak jua saat ini
kemarin
esok bahkan kapan saja
harapan bahagia itu senantiasa menggerogoti tiap desah

oase kerinduan terpancar lewat raut raut penuh keindahan
menawarkan tiap desah harapan bahagia
namun semua itu adalah fatamorgana
semakin di kejar semakin jauh
hingga terdampar dalam dahaga bahagia

air kemurnian bahagia terasa menyejukkan
tertelan hingga tenggorokan rindu
membias ke alam roh

bumi dengan airnya menawarkan kesegaran
bumi dengan hamparan kehijauan menawarkan keindahan
angkasa dengan tarian awan
angin dengan desah menjejukkan
dan..............
senyum impian datangkan rasa rindu

arti bahagia adalah semu
tak jua hari ini
esok juga masih seperti ini
mengejar ridha ilahi
menggapai impian

adakah arti bahagia itu cinta ?
entalah
semua itu adalah siksa


Minggu, 08 April 2012

aroma cinta

berkelana seharian bersama angan yang resah
harapan kedamaian ku dapati
namun hanya keindahan panorama menyejukkan
dengan hembusan sepoi angin dan deburan ombak
menghantam persendian rinduku
aku tak lagi mampu damai aku tak lagi mampu menikmati hamparan keindahan alam maya anugerah ilahi

betapa kuatnya gempuran kerinduanku
betapa dahsyatnya harapan senyum impian
setiap desah napas
setiap sisi dalam dirimu
telah membuat diriku terhempas dalam jurang kerinduan

aroma khas parfum yang kau semprotkan
aroma khas sabun mandi saat kau selelsai berdandan
aroma tarikan napasmu
kini membuat hatiku menolak keindahan alam

keindahan makna cinta yang kau tawarkan
telah membuat penawaran keindahan alam
tak lagi indah untuk ku nikmati
tiap deburan ombak adalah derita
seolah menggempur persendian imanku
tak lagi mampu berbuat
tak lagi mampu mempertahankan rasa rinduku padamu

kini semakin tersiksa dengan hembusan angin meyejukkan
semua terasa menyengat dengan sengatan mentari asmara cintamu
aku tak kuat lagi
aku tak lagi mampu
terkoyak
terhempas
teraniaya oleh gempuran asmara cinta yang kau tawarkan

kini aku hanya mampu berkilah
kapankah aku menemukan dirimu lagi
dalam amoksa raga renkarnasi lain
hingga aku tak lagi galau