tak terasa kini malam datang lagi
bersama kepenatan aktifitas hari ini
mengejar harapan
menunggu datangnya ridha ilahi
kini dalam keletihan
mencoba meluangkan waktu
untuk mencari rileksifitas hingga terasa nyaman
dan entang menerawang malam
bulan kini mulai malu menampakkan diri
dengan sesaat silwet ungu mentari
seolah tak ihlas meninggalkan hari ini
selimut awan menggumpal tertiup angin
membentuk lukisan alam
sesekali menikmati cakrawala terasa lepas
betapa kecilnya arti diriku
betapa tak berartinya diriku
dari kebesaran dan kemegahan cakrawala
apa yang aku banggakan
apa yang akan membuatku besar kepala
keberhasilan dan sukses
dari karya dan karsa yang terjalani
sementara cakrawla
dengan kerendahan makna dirinya
tetap saja merasa tak berarti
oh angin
sampaikan kepada allah swt
pengampunan atas khilaf dosa hari ini
hingga aku tak lagi besar kepala
tak lagi merasa paling sukses
tak lai merasa paling hebat
tak lagi paling angkuh
luluhkan norma nuraniku
agar selalu bersabar
agar selalu bersyukur atas nikmat rasa yang aku rasakan
oh malam
bersama rembulan terangilah
kalbu ku dari sisa-sisa amukan kegelapan pikiran
hingga aku lepas kontrol dalam berucap
dalam berperilaku
terangilah makna jiwaku dengan selalu
tabah dan rendah diri
menjalani makna duniawiku