Sabtu, 14 Januari 2012

kesedihan itu ada

entahlah
angin seolah lelah bertiup
hening
awanpun kini tak lagi bersedih
sisa tangisan awan masih menggenang 
dingin
kecemasan datang
banjir air mata awan
membawa petaka

baju tak lagi kering
stok pangan menipis
mengiris kalbu

lama istirahat
apipun murka
melalap rumah
menghancurkan harapan

semua ini adalah peringatan alam
memeringati kita dari bencana yang lebih besar
bencana saat terompet sangkakala tertiup
bencana yang menghancurkan dunia

sudahkah kita persiapkan diri.....?
entahlah

sementara kini aku sibuk
sibuk menata hati
menata keping-keping kehancuran dari terpaan lara cinta
sangat tersiksa
sangat menderita
diamku membuat tangisan kalbu

betapa kejamnya rasa cinta
bermain tak jua mampu menetralisir anganku
aku lelah
aku jenuh

ya allah semua yang aku alami adalah qadha ku 
izinkan aku menikmati kesedihanku bersama ridha mu
agar aku tak terjerumus dosa cinta


Kamis, 12 Januari 2012

peringatan malaekat selalu datang

ku coba menelaah semua desah kalbu
dengan iringan lantunan balada syair kehidupan
menghibur duka lara
mengawali langkah pasti
meninggalkan nestapa lara rindu

kini air mata awan masih saja  berderai
larut dengan kesedihan nestapa penghuni duniawi
angin sesekali berdesah
menghembuskan angin sakal yang menghancurkan
batang, menerbangkan atap rumah
menimpa rumah
menimpa mobil
tanda peringatan alam
buat kita
peringatan malaekat saat  sangkakala tertiup 
kehancuran tak jua dapat terelakkan

hanya insan yang di ridhoi tuhan
yang akan bertahan
tersenyum menyaksikan kehancuran 

peringatan peringatan malaekat terus saja di kumandangkan
melalui alam
melalui tanah
yang tak lagi mampu menyerap air mata awan
banjir dan erosi
hingga longsor 
yang memakan korban bencana

namun kita tak jua sadar akan hal itu
masih saja terlena buaian nafsu
mengejar kebahagiaan
mengejar kegembiraan
seolah birahi adalah syurga tertinggi

temanku....
berilah ruang pada hati 
untuk menciptakan ruang steril dari dosa
tanpa intrik khayalan
tanpa tekanan dosa untuk berbuat curang

kini insan tak jua menyadari peringatan malaekat akan hayatnya
seolah mereka tak akan mendapat undangan kematian
mereka terus saja korupsi
menyengsarakan ribuan rakyat
memaksa rakyat untuk membayar pajak
dan dananya di korupsi
buat kegembiraan

buat memboking hotel
bernyanyi di karaoke
hingga masuk kamar oke

berbahagialah wahai kawan
yang masih memiliki relung kalbu buat menciptakan ruang taman hati
yang terisi dengan qadha ilahi
dan selalu bersabar jika bencana datang
keluhan di jadikan motivasi 
untuk meraih sukses

bukan sebagai kebencian hingga timbul iri hati
datangkan intrik buat berbuat dengki
dan berkhianat 
demi kepentingan pribadi
hanya untuk memuaskan nafsu kegembiraan

tak jua ada keindahan 
hanya dengan membiarkan nafsu menguasai diri kita
kita justru akan terjerumus 
sakao 
dan berbuat apa saja untuk mendapatkan ineks
mendapatkan obat-obatan terlarang
mabuk minuman keras
dengan menghalalkan berbuat curang

beristigfarlah
memohon ampunan atas dosa napas
yang mendatangkan khayalan kegembiran
hingga meresahkan kalbu
dan 
pada saatnya kita menjadi lebih  baik
dan di ridhoi oleh allah swt
amin


Selasa, 10 Januari 2012

hati yang hancur

diantara kisi dua helatan rasa
berjuang mengejar harapan
dan terbentur ruang dan waktu
tak jua mampu berkelit
dari penomena yang terjadi

hatiku hancur
hatiku perih
dari tiap desah napas saat ingat akan bayangan senyum impian
impianku kini telah menjadi bencana hati
dirimu telah begitu dalam memasuki ruang kisi kalbuku
membelit tiap saluran aurta peredaran darahku
plasma jantung hatiku telah menyatukan diri dengan harapan bahagia cintamu
namamu
alismu
wajahmu
semua adalah bungan taman impian
yang menyebarkan aroma menyejukkan
namun kini
tsunami prahara asmara
telah menghancurkan keindahan taman hatiku
kau tak lagi perduli akan bunga - bunga cinta yang kau tanami
semua kini layu
semua kini kering
yang tinggal hanya seonggak batang asmara
dengan ilalang dan rumput liar menghiasi taman hatiku

aku penat
aku muak
aku bosan
kini puing-puing kehancuran 
masih menyelimuti suasana taman hatiku

ingin kembali menatanya
dengan tanaman bunga asmara lain
namun tak jua mampu ku lakukan
bekas bunga-bunga yang ada 
masih saja mendiami taman hatiku
harus ku bersihkan 
namun aku tak mampu melakukannya

laraku jiwaku
mempengaruhi tiap desah dalam langkah
menghadapi kenyataan kehidupan
gersang
tak ada warna

dan kini laraku
membuat jiwa ku sakit
saat ingat akan penghianatanmu



Senin, 09 Januari 2012

puing kehancuran


haruskah aku diam
haruskah aku pasrah
saat cinta yang kau tawarkan penuh dengan bunga impian keindahan
aku terlena
aku hanyut oleh tetesan air mata awan kerinduan
dingin
kelu
dan bekukan tiap kisi relungku

tak semestinya aku larut
tak semestinya aku kecewa
dengan buaian asmara
dengan buaian kasih yang kau tawarkan

kini aku larut dalam kesendirian
meratapi penyesalan yang telah terjadi
kau begitu istimewa dengan tawaran cinta kasih
hingga aku terkapar
terseok tak berdaya oleh terpaan rasa rindu

angan kini tinggal puing-puing kehancuran
mengisi tiap sel darah
berdetak seirama denyut nadi
aku tak kuasa menahan gejolak rasa ini

kenyataan lain telah  berpaling padaku
harapan bahagia bersama mu
kini musnah
tinggal puing-puing berserakan
hancur luluh lantahkan sendi kehidupanku

berjuang mengunpulkan sisa-sisa
keberanian untuk kembali merajutnya
dalam ikatan yang utuh
hingga aku kembali lagi
menikmati cinta tanpa bayangan dirimu

entahlah......
aku tak jua bebas dari betaka rinduku
aku tak tau tersenyumkah dirimu bersamanya
bersama idola keluargamu

aku kini akan memulainya lagi
menata puing-puing kehancuran
menjadi taman keindahan
hingga aku dapat bernapas lega saat datangnya
bunga-bunga cinta yang akan tertata bersama puing-puing kehancuran