saat mentari tenggelam di ufuk
sunset sore bersama deburan ombak dan sepoi angin menjejukkan kalbu
ada rasa dingirn menyeruak sekujur
menerbangkan kalbu ke alam lain
alam kenikmatan dan keindahan
pikiran menjadi fress
pikiran jadi rileks
deru ombak dan raungan kendaraan lalulalang
menyibukkan pikiran dengan sejuk aroma pantai bercampur menjadi satu
dengan aroma wangi parpum dan tumpukan sampah hingga bau asap knalpot
di tambah dengan datangnya rasa rindu akan asmaramu
membuat semua tak ternikmati
hampa
hanyut dalam gelombang pasang kehidupan
hingga terlena terbawa arus sore nan dingin
hujanpun menyibukkan untuk mencari tempat berteduh
mencari keteduhan dari raungan asa
ingin damai
betapa kuatnya terpaan deru asmaramu
cintaku padamu telah membawa aku pada kenyataan yang ada
kenyataan akan rindu dan harapan akan bahagia
kini malam menyeruak alam mayapada
membuat hatiku semakin remang
resah dan gelisah
sesaat dalam renungan diri
terdengar sayup lantunan ayat-ayat kitab suci
membuat telinga dan perasaan tergugah akan hakekat diri
kenyataan diri akan qadha'
inilah bagian dari kenyataan napas sore ini
napas yang senantiasa tersiksa oleh tekanan rindu
oh malam
aku ingin damai sesaat
agar esok menjadi lebih baik
aku tak jua bisa lepas dari rinduku padamu
aku ingin bebas
ingin damai bersama cinta lain
namun rona senyum impian selalu menggelitik jiwaku
aku bingung
aku letih dengan kerinduanku
kerinduan yang tak jua mampu mengorbitkan gairah baru
damai..... damai.... damai....
adalah impian